STUDI VIABILITAS BENIH KEDELAI (Glycine max [L.] Merril) PADA BERBAGAI PROPORSI KAPUR TOHOR DALAM DUA UKURAN WADAH SELAMA PENYIMPANAN 17 BULAN
DOI:
https://doi.org/10.23960/jat.v13i1.10650
Keywords:
Kapur tohor, penyimpanan benih, viabilitas benih, dan wadah simpanAbstract
Tujuan penelitian guna menentukan ukuran wadah yang tepat dan kadar kapur tohor yang ideal agar dapat menjaga viabilitas tetap tinggi selama penyimpanan 17 bulan. Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman ialah lokasi penelitian beserta waktunya di Januari-Juli 2023. Metodologi penelitian ialah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Pada setiap kelompok perlakuan terdapat dua faktor (5x2) disertai pengulangan 3 kali di tiap kelompok. Faktor I ialah proporsi bobot kapur tohor (K) yang mencakup: 0,0% (k0); 7,5% (k1); 15,0% (k2); 22,5% (k3); 30,0% (k4). Faktor II ialah volume wadah simpan (W) yang mencakup; wadah simpan ukuran 3 l (w1) beserta wadah simpan ukuran 5 l (w2). Variabel pengamatan meliputi daya berkecambah, kecepatan pekecambahan, kecambah normal kuat, panjang hipokotil, bobot kering kecambah normal, kadar air beserta daya hantar listrik. Homogenitas ragam perlakuan diuji melalui uji Bartlett, aditivitas data diuji melalui uji Tukey, ketika asumsinya terpenuhi dilakukan pemisahan nilai tengah perlakuan, disambung perbandingan ortogonal di taraf α 5%. Penggunaan wadah simpan 5 l menghasilkan panjang hipokotil (13,84 cm) lebih besar daripada wadah simpan 3 l. Penggunaan proporsi kapur tohor 0 sampai 30% mempertahankan daya berkecambah, kecepatan perkecambahan, panjang hipokotil, dan kecambah normal kuat tetap tinggi, tetapi bobot kering kecambah normal semakin rendah selama penyimpanan 13, 15, dan 17 bulan secara linear. Disarankan untuk melanjutkan penelitian dengan menggunakan proporsi kapur tohor yang berbeda, dan waktu simpan yang lebih lama, serta dilakukan pengujian viabilitas benih di lapang.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Jurnal Agrotek Tropika (JAT) is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
The copyright holder is the author. Authors publishing under any license allowed by the journal retain the copyright and full publishing rights without restrictions.
The Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0) license allows users to copy, distribute, and adapt the work, even for commercial purposes, as long as proper attribution is given to the original creator. This is a highly flexible license that encourages widespread dissemination and use of creative works, supporting innovation and collaboration across various fields.