PENGARUH PEMBERIAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR DAN KOMPOS KULIT BUAH KAKAO PADA PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

Authors

  • Ananda Y. Rahmayanti Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung
  • Maria Viva Rini Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung
  • M. A. Syamsul Arif Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung
  • Sri Yusnaini Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.23960/jat.v1i2.1975
Abstract View: 715

Abstract

Usaha pembibitan kakao yang dilakukan secara besar-besaran seringkali menghadapi masalah ketersediaan air penyiraman. Untuk mengatasi hal tersebut, pemberian Fungi Mikoriza Arbuskular (FMA) dan kompos kulit buah kakao (KKBK) dapat menjadi salah satu solusi dalam menyediakan air yang cukup bagi bibit kakao.  Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah aplikasi FMA dapat meningkatkan pertumbuhan bibit kakao, mengetahui bentuk respon bibit kakao terhadap pemberian KKBK, dan mengetahui apakah respon bibit kakao terhadap KKBK ditentukan oleh aplikasi FMA, (4) mengetahui dosis optimum KKBK bagi pertumbuhan bibit kakao yang diaplikasikan dengan FMA dan yang tidak diaplikasikan FMA.  Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Desember 2011 sampai dengan September 2012 di rumah kaca dan Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.  Rancangan perlakuan disusun secara faktorial (2 x 5) dengan 4 ulangan.  Faktor pertama adalah pemberian FMA dengan 2 taraf, yaitu m0 (tanpa FMA) dan m1 (diberi FMA).  Faktor kedua adalah konsentrasi KKBK (v/v) dengan 5 taraf, yaitu k0 (0%), k1 (5 %), k2 (10 %), k3 (15%), dan k4 (20 %).  Perlakuan diterapkan ke dalam satuan percobaan menurut rancangan kelompok teracak sempurna (RKTS).  Homogenitas ragam data yang diperoleh diuji dengan Uji Bartlett, sedangkan untuk sifat kemenambahan diuji dengan Uji Tukey.  Bila kedua uji tidak nyata, data dianalisis ragam.  Pemisahan nilai tengah pada faktor pemberian FMA dilakukan dengan menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf nyata 5%.  Sedangkan untuk faktor dosis kompos kulit buah kakao dilanjutkan dengan uji polinomial ortogonal pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa FMA tidak mampu meningkatkan pertumbuhan bibit kakao, melainkan hanya meningkatkan persen infeksi akar oleh mikoriza saja.  Dengan meningkatnya dosis kompos kulit buah kakao dalam media tanam, maka makin menekan pertumbuhan bibit kakao.  Hal ini dapat dilihat dari peubah pengamatan tinggi bibit, jumlah daun, volume akar, bobot kering tajuk, dan bobot kering akar.  Tidak terdapat interaksi antara pemberian FMA dan dosis kompos kulit buah kakao pada semua peubah yang diamati.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2013-05-31

How to Cite

Rahmayanti, A. Y., Rini, M. V., Arif, M. A. S., & Yusnaini, S. (2013). PENGARUH PEMBERIAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR DAN KOMPOS KULIT BUAH KAKAO PADA PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.). Jurnal Agrotek Tropika, 1(2). https://doi.org/10.23960/jat.v1i2.1975

Issue

Section

Articles