TINGKAT KERUSAKAN TANAMAN DAN POPULASI TUNGAU SERTA KUTU PUTIH PADA 23 KLON UBI KAYU ( Manihot Esculenta Crantz )

Authors

  • R.W. Sari Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung
  • I Gede Swibawa Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung
  • L. Wibowo Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung
  • Setyo Dwi Utomo Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.23960/jat.v7i3.3554
Abstract View: 3733

Keywords:

Kombinasi pupuk, Organonitrofos, Pemupukan, Produksi ubikayu, Serapan hara, Tanah ultisol, Ubikayu.

Abstract

Hama utama tanaman ubi kayu adalah tungau merah (Tetranychus spp.) dan kutu putih famili Pseudococcidae. Spesies kutu putih yang menyerang tanaman ubi kayu yaitu Phenacoccus manihoti dan Paracoccus marginatus.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kerusakan tanaman dan populasi tungau serta kutu putih pada 23 klon ubi kayu. Penelitian yang menggunakan metode survei ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Lampung Kecamatan Natar, Lampung Selatan pada April - Desember 2017. Hasil penelitian menunjukkan : (1). Tingkat kerusakan tanaman karena serangan tungau dan kutu putih pada tanaman ubi kayu bervariasi antar klon dan antar waktu pengamatan. (2). Populasi tungau dan kerusakan tanaman yang rendah terdapat pada klon UJ-3 Emas dan SL-103. (3). Populasi kutu putih rendah terdapat pada klon SL-201, SL- 72, dan 39. Tingkat kerusakan tanaman karena serangan kutu putih rendah terdapat pada klon UJ-5, UJ-5 TBB, Litbang UK-2, dan Mulyo 3. (4). Klon ubi kayu yang tahan terhadap serangan hama tungau yaitu UJ-3 Emas, SL-103, UJ-3 dan UJ-5, sedangkan klon yang tahan terhadap serangan kutu putih yaitu SL-201, SL-72 dan 39.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2019-11-01

How to Cite

Sari, R., Swibawa, I. G., Wibowo, L., & Utomo, S. D. (2019). TINGKAT KERUSAKAN TANAMAN DAN POPULASI TUNGAU SERTA KUTU PUTIH PADA 23 KLON UBI KAYU ( Manihot Esculenta Crantz ). Jurnal Agrotek Tropika, 7(3), 497–502. https://doi.org/10.23960/jat.v7i3.3554