PENGARUH PRIMING PADA BENIH CABAI YANG SUDAH KEDALUWARSA DAN BELUM KEDALUWARSA YANG DISEMAI PADA MEDIA TANAH MASAM
DOI:
https://doi.org/10.23960/jat.v10i2.5520
Keywords:
Deteriorasi, Giberelin, Hidropriming, Perkecambahan.Abstract
Priming merupakan teknik yang dapat digunakan untuk memperbaiki perkecambahan benih pada kondisi sub optimum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh priming dan mutu benih terhadap vigor benih cabai yang disemai pada media tanah masam. Penelitian ini terdiri dari 2 percobaan yaitu Percobaan 1 yang menggunakan benih yang telah kedaluwarsa dan Percobaan II yang menggunakan benih yang belum kedaluwarsa. Percobaan ini merupakan percobaan faktorial dalam Rancangan Acak lengkap (RAL) yang diulang sebanyak tiga kali. Faktor pertama yaitu priming yang terdiri atas lima taraf yaitu : perendaman dalam air, PEG 30%, GA3 50 ppm, dan KNO3 1%. Faktor kedua pada percobaan I adalah benih varietas Tanjung 2 dan Kencana yang sudah kedaluwarsa berdasarkan masa simpan label. Pada percobaan II faktor keduanya yaitu benih varietas Tanjung 2 dan Kencana yang belum kedaluwarsa. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan program statistik R studio dengan uji BNJ pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada benih yang telah kedaluwarsa perlakuan priming dengan KNO3 dan GA3 50 ppm merupakan perlakuan terbaik untuk memperbaiki perkecambahan pada media tanah masam. Pada benih yang belum mengalami kedaluwarsa perlakuan priming dengan air merupakan perlakuan terbaik untuk memperbaiki perkecambahan benih. Varietas Tanjung 2 lebih toleran dalam pertumbuhan awal pada media tanah masam dan varietas Kencana lebih responsif pada fase perkecambahan awal di media tanah masam.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Jurnal Agrotek Tropika (JAT) is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
The copyright holder is the author. Authors publishing under any license allowed by the journal retain the copyright and full publishing rights without restrictions.
The Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0) license allows users to copy, distribute, and adapt the work, even for commercial purposes, as long as proper attribution is given to the original creator. This is a highly flexible license that encourages widespread dissemination and use of creative works, supporting innovation and collaboration across various fields.