LAPORAN AWAL PENYAKIT BUSUK AKAR GANODERMA PADA AKASIA DI LAMPUNG
DOI:
https://doi.org/10.23960/jat.v11i1.6060
Keywords:
G. philipii, G. steyaertanum, hutan industry, patogen, pohon peneduhAbstract
Akasia merupakan tanaman hutan industri utama di Indonesia. Pada hutan tanaman industri jenis akasia, serangan jamur Ganoderma merupakan masalah utama dan menimbulkan kerugian besar. Ada dua spesises Ganoderma yang menyerang tanaman akasia yaitu G. philipii dan G. steyaertanum. Jamur G. philipii menyerang akasia di Riau, Sumatera Utara, dan Kalimantan. Jamur G. steyaertanum menyerang akasia di Wonogiri dan Yogyakarta. Di Lampung, kedua jamur tersebut belum pernah di laporkan, namun tanaman akasia yang menunjukkan gejala penyakit busuk akar ganoderma telah ditemukan di Lampung, tepatnya pada akasia di Kampus Unila. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penyakit busuk akar ganoderma pada akasia di Kampus Unila. Kajian yang dilakukan meliputi karakterisasi gejala dan tanda penyakit berupa tubuh buah jamur Ganoderma pada tanaman akasia mati. Jamur diisolasi dari tubuh buah dan basidiospora diamati langsung dari tubuh buah. Hasil kajian menunjukkan bahwa penyakit busuk akar ganoderma pada akasia sudah ada di Lampung. Karakter morfologi jamur Ganoderma pada pohon akasia di Lampung berbeda dengan jamur G. philipii asal Riau, Sumatra Utara, dan Kalimantan, tetapi lebih mirip dengan G. steyaertanumasal Wonogiri dan Yogyakarta. Berdasar karakter morfologinya, jamur Ganoderma pada akasia di Lampung diduga adalah G. steyaertanum. Laporan ini merupakan laporan pertama penyakit busuk akar ganoderma pada akasia di Lampung dan juga laporan pertama jamur G. steyaertanum di SumateraDownloads
Download data is not yet available.
Downloads
Published
2023-01-13
How to Cite
Duryat, D., Maryono, T., & Vidyasari, P. A. P. (2023). LAPORAN AWAL PENYAKIT BUSUK AKAR GANODERMA PADA AKASIA DI LAMPUNG. Jurnal Agrotek Tropika, 11(1), 23–29. https://doi.org/10.23960/jat.v11i1.6060
Issue
Section
Articles
License
Jurnal Agrotek Tropika (JAT) is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
The copyright holder is the author. Authors publishing under any license allowed by the journal retain the copyright and full publishing rights without restrictions.
The Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0) license allows users to copy, distribute, and adapt the work, even for commercial purposes, as long as proper attribution is given to the original creator. This is a highly flexible license that encourages widespread dissemination and use of creative works, supporting innovation and collaboration across various fields.