PEMANFAATAN HAMA KEONG MAS SEBAGAI BIO ZPT AUKSIN UNTUK MEMATAHKAN MASA DORMANSI UMBI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)
DOI:
https://doi.org/10.23960/jat.v12i3.6130
Keywords:
auksin, bawang merah, dormansi, keong masAbstract
Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu pelengkap hidangan masakan yang berkontribusi tinggi di Indonesia. Tingginya kontribusi tersebut perlu dilakukannya peningkatan produktivitas. Rendahnya produktivitas bawang merah salah satunya disebabkan oleh penggunaan bibit yang kurang bermutu. Bibit yang digunakan harus pecah masa dormansi ditandai apabila dilakukan pemotongan 1/3 ujung umbi tunas hijau sudah terlihat. Apabila belum terlihat umbi tersebut perlu dilakukannya penyimpanan lebih lama lagi yang berdampak pada penyusutan kadar air didalam umbi. Pemanfaatan hama keong mas sebagai bio ZPT auksin ini dapat digunakan untuk mematahkan masa dormansi umbi. Tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui pemanfaatan hama keong mas sebagai bio ZPT auksin untuk mematahkan masa dormansi umbi bawang merah dengan umur simpan yang berbeda. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 4 perlakuan 6 ulangan yaitu umbi umur simpan 2 bulan tanpa perendaman bio ZPT auksin keong mas (P0), umbi umur simpan 1 bulan dengan perendaman (P1), umbi umur simpan 2 bulan dengan perendaman (P2), umbi umur simpan 3 bulan dengan perendaman (P3). Proses perendaman dilakukan sebelum penanaman yaitu, ujung umbi dipotong 1/3 ujung umbi kemudian direndam dengan bio ZPT auksin keong mas:air (500 ml:500 ml) selama 3 jam. Analisis data dilakukan menggunakan Software SPSS 24 pada taraf 5%. Umbi umur simpan 2 bulan dengan perendaman bio ZPT auksin keong mas memberikan pengaruh nyata terhadap awal tumbuh tunas (cm), tinggi tanaman(cm), jumlah anakan (rumpun), jumlah daun (helai) dan berat basah umbi (g).
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Jurnal Agrotek Tropika (JAT) is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
The copyright holder is the author. Authors publishing under any license allowed by the journal retain the copyright and full publishing rights without restrictions.
The Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0) license allows users to copy, distribute, and adapt the work, even for commercial purposes, as long as proper attribution is given to the original creator. This is a highly flexible license that encourages widespread dissemination and use of creative works, supporting innovation and collaboration across various fields.