PENGARUH KONDISI RUANG SIMPAN DAN JENIS KEMASAN TERHADAP DAYA SIMPAN BENIH BOTANI BAWANG MERAH (Aliium cepa var aggregatum) SETELAH INVIGORASI

Authors

  • Qudus Sabha Adhinugraha Jurusan Agroteknologi STIPER Dharma Wacana Metro
  • Eny Widajati Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB University
  • Endah Retno Palupi Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB University

DOI:

https://doi.org/10.23960/jat.v12i4.7715
Abstract View: 327

Keywords:

Alumunium foil, plastik polipropilen, pengeringan benih

Abstract

Benih botani bawang merah (TSS) merupakan alternatif bahan tanam dalam budidaya bawang merah.  Penggunaan TSS sebagai bahan tanam memiliki keunggulaan dibandingkan dengan benih asal umbi, antara lain kebutuhan benih yang lebih sedikit, dapat memutus siklus patogen, tidak ada masa dormansi, dan dapat disimpan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Walaupun dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama, namun TSS tetap akan mengalami deteriorasi atau kemunduran yang dapat menyebabkan penuruan mutu benih.   Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kembali mutu benih adalah dengan perlakuan invigorasi KNO3.  Saat ini peran invigorasi terhadap daya simpan benih TSS masih belum diketahui.  Penelitian ini dilaksanakan Laboratorium Penyimpanan dan Pengujian Mutu Benih IPB University, Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi daya simpan TSS setelah invigorasi dan pengeringan.  Percobaan disusun menggunakan rancangan tersarang (nested design) dua faktor.  Faktor pertama adalah kondisi ruang simpan benih yang terdiri atas tiga taraf, yaitu suhu 28±2˚C, RH 73±7% (kondisi kamar); suhu 18±2 ˚C, RH 61±7% (kondisi ruang ber-AC); dan suhu 8±2˚C, RH 24±8% (kondisi lemari es). Faktor kedua adalah jenis kemasan, yang terdiri atas dua jenis, yaitu kemasan alumunium foil (ketebalan 0,08 mm) dan kemasan plastik polipropilen (PP) (ketebalan 0,06 mm). Faktor jenis kemasan tersarang pada faktor kondisi ruang simpan benih.    Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mutu TSS pasca invigorasi dapat dipertahankan selama 16 MSS dalam ruang ber-AC (suhu 18±2 ˚C, RH 61±7%) dengan kemasan alumunium foil atau lemari es (suhu 8±2˚C, RH 24±8%) dengan kemasan alumunium foil atau plastik PP. 

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2025-01-08

How to Cite

Adhinugraha, Q. S., Widajati, E., & Palupi, E. R. (2025). PENGARUH KONDISI RUANG SIMPAN DAN JENIS KEMASAN TERHADAP DAYA SIMPAN BENIH BOTANI BAWANG MERAH (Aliium cepa var aggregatum) SETELAH INVIGORASI. Jurnal Agrotek Tropika, 12(4), 991–1000. https://doi.org/10.23960/jat.v12i4.7715