APLIKASI ZAT PEMACU KEMASAKAN TEBU SEBAGAI BAHAN BAKU AWAL GILING DI SUMATERA UTARA

Authors

  • Arinta Rury Puspitasari Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia
  • Diana Ariyani Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia
  • Rivandi Pranandita Putra Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.23960/jat.v13i1.7849
Abstract View: 292

Keywords:

Zat pemacu kemasakan, Tebu, Rendemen, Varietas

Abstract

Kondisi curah hujan yang tinggi seperti di Sumatera Utara kurang mendukung untuk pemasakan tebu. Selain itu dominasi varietas masak lambat seperti BZ 134 mengakibatkan kualitas bahan baku masak awal rendah karena membutuhkan periode kering zat pemacu kemasakan (ZPK). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan ZPK yang efektif memacu kemasakan tebu serta mengidentifikasi varietas-varietas tebu yang responsif dan tidak responsif terhadap ZPK yang diuji. Penelitian dilaksanakan di Kebun Helvetia PTPN II, Deli Serdang, Sumatera Utara pada Desember 2022 hingga Mei 2023. Penyemprotan ZPK dilakukan pada Desember 2022 saat tebu berumur 10 bulan. Percobaan ini disusun dalam rancangan petak-petak terbagi (split-split plot design) dengan petak utama adalah varietas tebu dengan tipe kemasakan berbeda (PS 881, PSJT 941, dan BZ 134), anak petak adalah cara aplikasi ZPK (manual atau unmanned aerial vehicle/UAV), dan anak-anak petak adalah jenis ZPK (glifosat, Na bispiribak, glifosat+B, dan tanpa penyemprotan) sebanyak empat perlakuan dan diulang sebanyak tiga kali. Hasil menunjukkan bahwa ketiga jenis ZPK yang digunakan dalam penelitian ini (glifosat, Na bispiribak, dan formula P3GI) berpotensi meningkatkan kemasakan tebu sehingga terjadi peningkatan rendemen dibandingkan kontrol. Hal ini ditunjukkan dengan nilai faktor kemasakan (FK) pada perlakuan Na bispiribak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya pada empat minggu setelah aplikasi (MSA). Varietas masak awal lebih sesuai menggunakan Na bispiribak, sedangkan glifosat+B lebih sesuai untuk varietas masak lambat. Glifosat dapat digunakan untuk varietas awal-tengah, namun pemanenan maksimal dilakukan 8 minggu setelah aplikasi. Untuk memperoleh data konsisten, uji efikasi untuk ketiga jenis ZPK tersebut pada kondisi lingkungan berbeda perlu dilakukan.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2025-02-18

How to Cite

Puspitasari, A. R., Ariyani, D., & Putra, R. P. (2025). APLIKASI ZAT PEMACU KEMASAKAN TEBU SEBAGAI BAHAN BAKU AWAL GILING DI SUMATERA UTARA. Jurnal Agrotek Tropika, 13(1), 7–14. https://doi.org/10.23960/jat.v13i1.7849