PENELURAN DAN PERKEMBANGAN KUTU PUTIH PEPAYA PARACOCCUS MARGINATUS WILLIAMS & GRANARA DE WILLINK PADA TIGA JENIS INANG TANAMAN PANGAN
DOI:
https://doi.org/10.23960/jat.v12i2.8936
Keywords:
Kutu putih pepaya, Paracoccus marginatus, peneluran, perkembangan.Abstract
Hama kutu putih pepaya Paracoccus marginatus Williams & Granara de Willink merupakan salah satu hama yang merusak tanaman, terutama tanaman pepaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa variabel peneluran dan perkembangan P. marginatus Williams & Granara de Willink pada tiga jenis inang tanaman pangan yaitu kedelai, singkong dan jagung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2022 hingga Februari 2023 di Laboratorium Ilmu Hama Tumbuhan dan Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Percobaan ini dilakukan dengan tiga macam perlakuan (kedelai, singkong dan jagung) yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa tanaman kedelai, singkong dan jagung berpengaruh terhadap peneluran dan perkembangan kutu putih papaya P. marginatus berbagai instar nimfa sampai lama hidup kecuali terhadap pupa P. marginatus. Jumlah telur menetas P. marginatus dalam satu ovisac pada tanaman kedelai, singkong dan jagung antara 135 hingga 350 butir dengan rata-ratanya secara berturutan adalah 213,67; 308,33; 180,33 butir serta persentase telur menetasnya secara berturutan adalah 80,88; 86,49; dan 78,14 butir per ovisac. Lama hidup fase telur sampai imago serangga betina 32,7 ± 0,4 hari pada kedelai; 35,5 ± 0,4 hari pada singkong; dan 30,0 ± 0,4 hari pada jagung sedangkan pada serangga jantan 27,2 ± 0,9 hari pada kedelai; 31,2 ± 0,8 hari pada singkong; dan 24,2 ± 0,6 hari pada jagung.
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Jurnal Agrotek Tropika (JAT) is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
The copyright holder is the author. Authors publishing under any license allowed by the journal retain the copyright and full publishing rights without restrictions.
The Creative Commons Attribution 4.0 International (CC BY 4.0) license allows users to copy, distribute, and adapt the work, even for commercial purposes, as long as proper attribution is given to the original creator. This is a highly flexible license that encourages widespread dissemination and use of creative works, supporting innovation and collaboration across various fields.