https://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JAK/issue/feedJurnal Agrotek Kultura2025-06-30T03:34:52+00:00Open Journal SystemsJurnal Agrotek Kultura (JAK) is a journal of science in the field of agrotechnology which covers several fields of science such as Agronomy, Horticulture, Soil Science, and Plant Pests and Diseases. Jurnal Agrotek Kultura published since 2024 and published two times in one year ie in April and October. Jurnal Agrotek Kultura published by Department of Agrotechnology, Faculty of Agriculture, University of Lampung in cooperation with Agrotechnology Association of Indonesia (PAGI). This is an open access journal which means that all content is freely available without charge to the user or his/her institution. Users are allowed to read, download, copy, distribute, print, search, or link to the full texts of the articles, or use them for any other lawful purpose, without asking prior permission from the publisher or the author. This is in accordance with the BOAI definition of open access.https://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JAK/article/view/11117PENGARUH KONSENTRASI PUPUK NPK (16:16:16) DAN ASAP CAIR KOCOR TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)2025-06-30T02:26:09+00:00Eunike Vania Stephannie Barusrusdi.evizal@fp.unila.ac.idRusdi Evizalrusdi.evizal@fp.unila.ac.idSolikhin Solikhinrusdi.evizal@fp.unila.ac.idSugiatno Sugiatnorusdi.evizal@fp.unila.ac.id<p class="jbd-abs-gb-tab9"><span>Tanaman kakao (<em>Theobroma cacao</em> L.) adalah tanaman perkebunan yang biasanya tumbuh di lingkungan tropis. Kakao memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Penggunaan pupuk NPK dan asap cair kocor dapat menjadi solusi dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman kakao. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi pemberian pupuk NPK dan asap cair kocor serta mendapatkan konsentrasi yang baik terhadap pertumbukan bibit kakao. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung pada bulan April hingga Juli 2024. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri dari dua faktor (5x2) dengan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu konsentrasi pupuk NPK 0, 10, 20, 30, dan 40 gl/l dan faktor kedua yaitu pemberian asap cair 0 dam 50 ml/l. Data pengamatan diuji homogenitasnya menggunakan Uji Bartlett dan aditivitas data diuji dengan Uji Tukey. Kemudian dilakukan analisis ragam dan uji perbedaan nilai tengah dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf nyata 5%.<strong> </strong>Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk NPK kocor meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, panjang akar, bobot segar tajuk, dan bobot segar akar. Perlakuan asap cair kocor berpengaruh nyata meningkatkan diameter batang. Interaksi antara pupuk NPK dan asap cair kocor berpengaruh nyata pada jumlah daun. Konsentrasi pupuk NPK kocor terbaik antara 20-30 gr/L.</span></p>2025-06-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Agrotek Kulturahttps://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JAK/article/view/11118PENGARUH APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR (POC) BERBAHAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)2025-06-30T03:08:05+00:00Lusia Trisna Sasamirusdi.evizal@fp.unila.ac.idRusdi Evizalrusdi.evizal@fp.unila.ac.idLestari Wiboworusdi.evizal@fp.unila.ac.idAgus Karyantorusdi.evizal@fp.unila.ac.id<p class="jbd-abs-gb-tab9"><span lang="EN-US">Produksi kakao di Indonesia mengalami fluktuasi selama dekade terakhir. Berbagai cara yang dapat dilakukan untuk peningkatan kuantitas serta kualitas kakao seperti menggunakan bibit yang unggul dan memenuhi kecukupan nutrisi tanaman. Pupuk organik cair (POC) pupuk kandang dengan cara dikocor adalah sebuah teknik efektif untuk ketersediaan unsur hara. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh POC pupuk kandang yang dibandingkan dengan perlakuan tanpa POC bagi pertumbuhan tanaman kakao. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2024 di daerah pertanian Labuhan Dalam, Tanjung Senang, Bandar Lampung. Rancangan acak kelompok (RAK) perlakuan tunggal digunakan pada penelitian ini yang terdapat 7 perlakuan antara lain 0%, 10%, 20%, 30% POC pupuk kandang kambing dan sapi. Pengulangan pada perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali sehingga perlakuan menjadi 21 satuan percobaan yang masing-masing tanaman mencakup 5 tanaman, dengan total 105 tanaman. Homogenitas data pengamatan yang digunakan adalah uji Bartlett dan aditifitas data yang digunakan adalah uji Tukey. Uji lanjut menggunakan uji kontras ortogonal serta secara deskriptif menggunakan standar error. Penelitian ini menjelaskan bahwasannya pada variabel berat kering dan berat basah tajuk POC pupuk kandang memberikan hasil signifikan dan memiliki nilai yang lebih tinggi daripada tidak menggunakan POC pupuk kandang.</span></p>2025-06-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Agrotek Kulturahttps://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JAK/article/view/11119PENGARUH URIN KAMBING YANG DIPERKAYA DENGAN BAHAN ORGANIK HIJAUAN TERHADAP PRODUKSI TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa Subsp. Chinensis)2025-06-30T02:29:06+00:00Karimah Karimahrdiana.widyastuti@fp.unila.ac.idRA. Diana Widyastutirdiana.widyastuti@fp.unila.ac.idLiska Mutiara Septianardiana.widyastuti@fp.unila.ac.idYohannes Cahya Gintingrdiana.widyastuti@fp.unila.ac.id<p class="jbd-abs-gb-tab9"><span lang="IN">Pakcoy (<em>Brassica rapa</em> Subsp. Chinensis) termasuk ke dalam jenis sayur daun yang mudah dibudidayakan karena umur panennya relatif sangat singkat. Kebutuhan akan pakcoy dari tahun ke tahun meningkat sehingga perlu diimbangi dengan produksi yang tinggi. Untuk meningkatkan produksi yang tinggi, umumnya pupuk yang ditambahkan oleh petani adalah pupuk NPK anorganik. Untuk mengurangi penggunaan pupuk NPK anorganik yang intensif dapat digunakan pupuk organik cair yang berbahan dasar urin kambing dan diperkaya dengan bahan organik hijauan berupa daun gamal dan daun kelor. Di dalam pupuk organik cair mengandung berbagai asam organik. Asam-asam organik tersebut dapat melepaskan unsur hara yang terikat oleh tanah sehingga lebih tersedia bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis pupuk organik cair yang terbaik dalam meningkatkan produksi tanaman pakcoy. Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) non-faktorial. Perlakuan tersebut terdiri dari 4 perlakuan yaitu pupuk NPK anorganik (P1); 5g/tanaman (Siaga dan Lakitan, 2021), POC urin kambing (P2); 100ml/tanaman, POC urin kambing dan daun gamal (P3); 100ml/tanaman, dan POC urin kambing dan daun kelor (P4); 100ml/tanaman. Dosis dari ketiga jenis perlakuan POC merupakan hasil pengenceran dari 120 ml POC menjadi 1 liter air. Data dianalisis dengan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji BNJ pada taraf 5% dan 1%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk organik cair berbahan dasar urin kambing dan daun kelor dapat menggantikan pupuk NPK anorganik pada budidaya tanaman pakcoy. Perlakuan ini menghasilkan bobot berangkasan segar tanaman pakcoy lebih tinggi daripada perlakuan lainnya yang didukung oleh variabel tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, panjang daun, dan lebar daun.</span></p>2025-06-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Agrotek Kulturahttps://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JAK/article/view/11120PENGARUH APLIKASI LIMBAH CAIR BIOGAS TERHADAP KANDUNGAN N-TOTAL PADA TANAH ULTISOL DAN SERAPAN N TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)2025-06-30T03:11:55+00:00Titi Marceliasri.yusnaini@fp.unila.ac.idSri Yusnainisri.yusnaini@fp.unila.ac.idNur Afni Afriantisri.yusnaini@fp.unila.ac.idHery Novpriansyansri.yusnaini@fp.unila.ac.id<p>Limbah cair biogas merupakan produk sampingan dari biogas yang memiliki kandungan bahan organik. Pemanfaatan limbah cair biogas sebagai sumber bahan organik merupakan salah satu upaya meningkatkan kesuburan tanah Ultisol dan juga pertumbuhan serta produksi tanaman yang tumbuh di atasnya. Pemanfaatan limbah cair biogas sebagai pupuk dapat menjadi solusi karena pemanfaatan limbah cair biogas dalam jumlah yang besar tidak akan merusak tanah bahkan dapat membantu kelestarian lahan pertanian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pemberian limbah cair biogas terhadap kandungan N-total pada tanah Ultisol, serapan N dan pertumbuhan tanaman jagung manis, serta pengaruh pemberian limbah cair biogas terhadap faktor pendukung seperti pH dan C-organik tanah. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan percobaan monofaktor dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu perlakuan tanpa limbah cair biogas (S0), perlakuan dengan penambahan limbah cair biogas dengan dosis 900 ml per polibag (S1), perlakuan dengan penambahan limbah cair biogas dengan dosis 1800 ml per polibag (S2), dan perlakuan dengan penambahan limbah cair biogas dengan dosis 2700 ml per polibag (S3), serta dilakukan 4 kali ulangan. Data dianalisis dengan <em>analysis of varian </em>(Anova) pada taraf nyata 5%, dan dilakukan uji lanjut menggunakan uji Polinomial Ortogonal. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian limbah cair biogas berpengaruh nyata terhadap peningkatan N-total dan C-Organik tanah. Setiap peningkatan dosis limbah cair biogas yang diberikan akan meningkatkan 0,02% N-total tanah dan 0,008% C-Organik tanah. Namun pemberian limbah cair biogas tidak berpengaruh nyata terhadap pH tanah, serapan N, bobot brangkasan, tinggi tanaman, dan jumlah daun tanaman jagung manis.</p>2025-06-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Agrotek Kulturahttps://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JAK/article/view/11121APLIKASI BEBERAPA JENIS BIOCHAR DAN PUPUK P TERHADAP KEMAMPUAN TANAH MENAHAN AIR PADA PERTANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata)2025-06-30T02:31:08+00:00Fananda Miaafandi.1966@fp.unila.ac.idAfandi Afandiafandi.1966@fp.unila.ac.idDidin Wiharsoafandi.1966@fp.unila.ac.idIrwan Sukri Banuwaafandi.1966@fp.unila.ac.id<span lang="EN-US">Penanaman jagung manis pada tanah ultisol mengalami beberapa kendala yaitu tingkat kemampuan tanah menahan air dan kurangnya ketersediaan unsur hara P. Oleh karena itu perlu dilakukan penambahan bahan pembenah tanah dan pupuk P untuk meningkatkan kemampuan tanah menahan air dan meningkatkan produksi jagung manis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi beberapa jenis biochar dan pupuk P terhadap kemampuan tanah menahan air dan produksi jagung manis, serta mengetahui interaksi antara berbagai jenis biochar dan pemupukan P berpengaruh terhadap kemampuan tanah menahan air dan produksi jagung manis. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 8 perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu pemberian B0 (tanpa <em>biochar</em>) , B1 (<em>biochar </em>sekam padi), B2 (<em>biochar</em>tongkol jagung), B3 (<em>biochar </em>batang singkong), faktor kedua yaitu P0 (tanpa pupuk P) dan P1 (dengan pupuk P) . Data sifat fisik tanah yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan grafik sedangkan data tanaman dihitung menggunakan uji BNT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan tanah menahan air, bulk density, dan porositas tanah pada pengaplikasian beberapa jenis biochar lebih baik dibandingkan tanpa perlakuan biochar, sedangkan pemberian pupuk P tidak berpengaruh terhadap sifat fisik tanah namun berpengaruh nyata dalam meningkatkan produksi tanaman.</span>2025-06-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Agrotek Kulturahttps://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JAK/article/view/11122PENGARUH APLIKASI PUPUK SILIKA CAIR PADA PERTANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) TERHADAP KEMAMPUAN MENAHAN AIR DAN PRODUKSI DI TANAH BERPASIR2025-06-30T03:10:27+00:00Mahadma Yudhistiraafandi.1966@fp.unila.ac.idAfandi Afandiafandi.1966@fp.unila.ac.idHery Novpriansyahafandi.1966@fp.unila.ac.idDidin Wiharsoafandi.1966@fp.unila.ac.id<p class="jbd-abs-gb-tab9"><a name="_Hlk141678068"></a><span lang="EN-US">P</span><span lang="IN">enggunaan tanah berpasir untuk lahan pertanian terdapat beberapa kendala </span><span lang="EN-US">salah satunya </span><span lang="IN">adalah</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">kondisi </span><span lang="EN-US">sifat fisik </span><span lang="IN">pada tanah berpasir</span><span lang="EN-US">. Upaya yang </span><span lang="IN">bisa</span><span lang="IN">dilaksanakan</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">guna memperbaiki </span><span lang="EN-US">kemampuan tanah </span><span lang="IN">dalam memegang</span><span lang="EN-US"> air dan meningkakan produksi </span><span lang="IN">tanaman </span><span lang="EN-US">dilakukan </span><span lang="IN">menggunakan</span><span lang="EN-US"> cara </span><span lang="IN">dengan pemberian</span><span lang="EN-US">pupuk silika cair. </span><span lang="IN">Tujuan dalam penelitian ini guna mempelajari pengaruh aplikasi </span><span lang="EN-US">pupuk silika</span><span lang="IN"> dalam bentuk cair </span><span lang="IN">terhadap</span><span lang="EN-US"> kemampuan menahan air dan produksi tanaman serta variabel pendukung pori makro dan struktur tanah. </span><span lang="IN">Penelitian ini menggunakan metode berjenis Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 kelompok dan 8 perlakuan yaitu, A (tanpa pemupukan), B (317,46 kg/ha NPK), C (317,46 kg/ha NPK + pupuk silika 1,9 L/ha), D (317,46 kg/ha NPK + pupuk silika 3,8 L/ha), E (317,46 kg/ha NPK + 5,7 L/ha), F (317,46 kg/ha NPK + pupuk silika 7,6 L/ha), G (317,46 kg/ha NPK + pupuk silika 9,5 L/ha), H (317,46 kg/ha NPK + pupuk silika 11,4 L/ha)Data dianalisis secara kuantitatif dengan membandingkan hasil analisis dengan kriteria kelas penetapan yang ada. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa </span><span lang="EN-US">a</span><span lang="IN">plikasi </span><span lang="EN-US">silika cair </span><span lang="IN">belum mampu</span><span lang="EN-US"> meningkatkan kemampuan menahan air </span><span lang="IN">pada tanah berpasir</span><span lang="EN-US"> tetapi berpengaruh terhadap produksi tanaman</span><span lang="IN">, dosis</span><span lang="EN-US"> perlakuan </span><span lang="IN">H </span><span lang="EN-US">(</span><span lang="IN">500 g NPK + pupuk silika 1</span><span lang="EN-US">1,4 </span><span lang="IN">l/</span><span lang="EN-US">ha) </span><span lang="IN">menunjukkan </span><span lang="EN-US">produksi</span><span lang="IN"> tertinggi </span><span lang="EN-US">mencapai 5,61</span><span lang="EN-US"> </span><span lang="EN-US">ton.</span></p>2025-06-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Agrotek Kulturahttps://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JAK/article/view/11123PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMUPUKAN NITROGEN JANGKA PANJANG TAHUN KE- 35 TERHADAP RESPIRASI TANAH PADA PERTANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) DI POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG2025-06-30T02:34:54+00:00Rachelia Novia Amandasri.yusnaini@fp.unila.ac.idSri Yusnainisri.yusnaini@fp.unila.ac.idNur Afni Afriantisri.yusnaini@fp.unila.ac.idHenrie Buchariesri.yusnaini@fp.unila.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh sistem olah tanah terhadap respirasi tanah, pengaruh pemupukan nitrogen jangka panjang terhadap respirasi tanah, serta pengaruh interaksi antara sistem olah tanah dan pemupukan nitrogen jangka panjang terhadap respirasi tanah pada pertanaman kacang hijau. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai November 2022.<strong> </strong>Faktor pertama adalah sistem olah tanah jangka panjang, dengan 3 taraf perlakuan, yaitu T<sub>1</sub> = olah tanah intensif, T<sub>2</sub> = olah tanah minimum, T<sub>3</sub> = Tanpa olah tanah, dan faktor kedua adalah pemupukan nitrogen jangka panjang yang terdiri atas 2 taraf, yaitu N<sub>0</sub> = tanpa pupuk dan N<sub>2</sub>= 50 kg N ha<sup>-1</sup>. Data yang diperoleh diuji homogenitas ragamnya dengan uji Bartlett dan aditifitasnya dengan uji Tukey, selanjutnya data diolah dengan analisis ragam, dilanjutkan dengan BNT pada taraf 5% dan uji korelasi antara C organik, pH tanah, suhu tanah dengan respirasi tanah. Hasil ini menunjukkan bahwa: (1) Sistem olah tanah tidak berpengaruh nyata terhadap respirasi tanah, (2) Respirasi tanah pada perlakuan pemupukan 50 kg N ha<sup>-1 </sup>nyata lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa pemupukan pada fase pasa panen (3) Terdapat interaksi antara sistem olah tanah dan pemupukan nitrogen jangka panjang terhadap respirasi tanah, respirasi tanah tidak berbeda nyata antara perlakuan olah tanah intensif, olah tanah minimum, dan tanpa olah tanah pada perlakuan tanpa pemupukan N, namun pada perlakuan dengan pemupukan maka respirasi tanah nyata lebih tinggi terdapat olah tanah minimum dibandingkan olah tanah intensif dan tanpa olah tanah.</p>2025-06-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Agrotek Kulturahttps://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JAK/article/view/11124APLIKASI PEMBENAH TANAH CAIR TERHADAP PEMBENTUKAN AGREGAT TANAH PADA TANAH BERPASIR2025-06-30T02:35:46+00:00Teva Agnes Arianntiafandi.1966@fp.unila.ac.idAfandi Afandiafandi.1966@fp.unila.ac.idLiska Mutiara Septianaafandi.1966@fp.unila.ac.id<p class="jbd-abs-gb-tab9"><a name="_Hlk141678068"></a><span lang="IN">Bahan pembenah tanah cair seperti BOCP dapat dijadikan bahan untuk memperbaiki kondisi tanah berpasir. Sifat fisik yang dimiliki oleh tanah lebih tepatnya pada agregat tanah dapat dipengaruhi dengan diberlakukannya penambahan bahan pembenah tanah. Agregat tanah memiliki peran penting dalam mengubah sifat hidrofilik dan hidrofobik selain itu juga mampu menghambat terjadinya pencemaran dan erosi, dari hal tersebut secara tidak langsung mampu meningkatkan kemampuan tanah dalam perannya memegang hari dan menahan air. Tujuan dijalankannya penelitian ini yaitu guna mempelajari tingkat efektivitas dalam pemberian bahan pembenah tanah BOCP terhadap agregat tanah. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung yang dimulai sejak November 2022 hingga Mei 2023. Rancangan yang diterapkan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang meliputi 5 pemberian perlakuan dan 5 kali ulangan.</span><span lang="IN"> </span><span lang="IN">Perlakuan pertama yaitu P0: tanpa pembenah tanah, perlakuan kedua P1: BOCP 7,5 mg L<sup>-1</sup>, perlakuan ketiga P2: BOCP 7,5 mg L<sup>-1</sup> perlakuan keempat P3: BOCP 22,5 mg L<sup>-1</sup>, perlakuan kelima P4: BOCP 30 mg L<sup>-1</sup>. Variabel yang diamati terdiri atas agregat tanah, sebaran agregat, kemampuan menahan air, dan tekstur. Analisis data dijalankan dengan memakai analisis ragam dan selanjutnya di uji memakai uji BNT. Hasil yang diperoleh memperlihatkan jika pemberian bahan pembenah tanah BOCP berpengaruh nyata dalam meningkatkan agregat tanah.</span></p>2025-06-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Agrotek Kulturahttps://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JAK/article/view/11125PENGARUH APLIKASI PUPUK SILIKA PADA PERTANAMAN PADI (Oryza sativa L.) TERHADAP KEMAMPUAN MENAHAN AIR DI TANAH BERPASIR2025-06-30T03:34:52+00:00Reky Ramadhaniastriana.rahmi@fp.unila.ac.idAstriana Rahmi Setiawatiastriana.rahmi@fp.unila.ac.idAfandi Afandiastriana.rahmi@fp.unila.ac.id<p class="jbd-abs-gb-tab9"><span lang="IN">Kegiatan pertanian pada tanah pasir</span><span lang="EN-US"> yang disawahkan</span><span lang="IN"> memiliki kendala salah satunya berkaitan dengan sifat fisik tanah. </span><span lang="EN-US">Tanah berpasir memiliki karakteristik sifat fisik yang di dominasi oleh fraksi pasir sehingga tanah mudah dalam rentan terhadap proses pendispersian. Hal ini menyebabkan kesuburan tanah menjadi rendah dan produktivitas tanaman tidak optimal. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi nisbah dispersi tanah dan meningkakan produksi tanaman dilakukan dengan cara pemberian pupuk silika. </span><span lang="IN">Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh aplikasi </span><span lang="EN-US">pupuk silika</span><span lang="IN"> terhadap </span><span lang="EN-US">nisbah dispersi dan produksi tanaman serta variabel pendukung mikroagregat, dan tekstur tanah. </span><span lang="IN">Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 kelompok dan </span><span lang="EN-US">8 </span><span lang="IN">perlakuan yaitu, A = tanpa pemupukan, B = 317,46 kg/ha NPKC =</span><span lang="EN-US">(</span><span lang="IN">317,46 kg/ha NPK+ pupuk silika </span><span lang="EN-US">1,9 </span><span lang="IN">l/</span><span lang="EN-US">ha) </span><span lang="IN">, D </span><span lang="EN-US"> (</span><span lang="IN">317 kg/ha NPK, pupuk silika </span><span lang="EN-US">3,8 </span><span lang="IN">l/</span><span lang="EN-US">ha)</span><span lang="IN">, E </span><span lang="EN-US">(</span><span lang="IN">317,46 kg/ha NPK+ </span><span lang="EN-US">5,7 </span><span lang="IN">l/</span><span lang="EN-US">ha)</span><span lang="IN">, F </span><span lang="EN-US">(</span><span lang="IN">317,46 kg/ha NPK+ pupuk silika </span><span lang="EN-US">7,6 </span><span lang="IN">l/</span><span lang="EN-US">ha)</span><span lang="IN">, G </span><span lang="EN-US">(</span><span lang="IN">317,46 kg/ha NPK+ pupuk silika </span><span lang="EN-US">9,5 </span><span lang="IN">l/</span><span lang="EN-US">ha)</span><span lang="IN">, H</span><span lang="EN-US"> (</span><span lang="IN">317,46 kg/ha NPK+ pupuk silika 1</span><span lang="EN-US">1,4 </span><span lang="IN">l/</span><span lang="EN-US">ha). </span><span lang="IN">Analisis di laboratorium menggunakan metode </span><em><span lang="EN-US">hydrometer.</span></em><span lang="EN-US"> </span><span lang="IN">Data dianalisis secara kuantitatif dengan membandingkan hasil analisis dengan kriteria kelas penetapan yang ada. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa </span><span lang="EN-US">a</span><span lang="IN">plikasi </span><span lang="EN-US">silika </span><span lang="IN">belum mampu </span><span lang="EN-US">mengurangi niai nisbah dispersi </span><span lang="IN">pada tanah berpasir, namun dosis</span><span lang="EN-US"> perlakuan </span><span lang="IN">H </span><span lang="EN-US">(</span><span lang="IN">317,46 kg/ha NPK+ pupuk silika 1</span><span lang="EN-US">1,4 </span><span lang="IN">l/</span><span lang="EN-US">ha) </span><span lang="IN">menunjukkan </span><span lang="EN-US">produksi</span><span lang="IN"> tertinggi </span><span lang="EN-US">mencapai 5,61 ton.</span></p>2025-06-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Agrotek Kulturahttps://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JAK/article/view/11126PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMUPUKAN N JANGKA PANJANG TERHADAP KELIMPAHAN DAN BIOMASSA CACING TANAH PADA TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna Radiata L.) DI TANAH ULTISOL POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG TAHUN KE-352025-06-30T02:37:50+00:00Meidita Husnulia Pubianturisri.Yusnaini@fp.unila.ac.idSri Yusnainisri.Yusnaini@fp.unila.ac.idNur Afni Afriantisri.Yusnaini@fp.unila.ac.idM.A. Syamsul Arifsri.Yusnaini@fp.unila.ac.id<span lang="EN-US">Praktik olah tanah yang benar mampu menjadi tempat tinggal caciing tanah dikarenakan tidak mengusik aktivitas cacing tanah, serta penambahan pupuk yang sesuai mampu mempercepat proses penguraian dari bahan organik. Tujuan dijalankannya percobaan berikut bermaksud agar mampu memahami dampak praktik olah tanah serta penambahan pupuk nitrogen dan juga keterkaitannya pada biomassa serta populasi cacing tanah. Percobaan berikut ini dijalankan memakai RAK yang berjenis faktorial 3x2 yang diulang sebanyak 4 kali. Indikator yang kesatu yaitu praktik olah tanah T<sub>1</sub> = (OTI), T<sub>2</sub> = (OTM), T<sub>3</sub> = (TOT). Sedangkan indikator yang kedua yaitu penambahan pupuk nitrogen yang meliputi N<sub>0</sub> = 0 kg N ha<sup>-1</sup>dan N<sub>2</sub> = 50 kg N ha<sup>-1</sup>. Homogenitas dari hasil yang didapatkan diuji memakai uji Bartlett dan aditivitas hasilnya memakai uji Tukey. Bila mana pendugaan terwujud data selanjutnya diselesaikan dengan memakai analisis ragam dan diteruskan memakai uji BNT dalam tingkat 5%. Uji korelasi dijalankan guna mempelajari keterkaitan antara C-Organik, pH, suhu dengan biomassa dan kelimpahan cacing tanah. Pengidentifikasian cacing tanah diberlangsukan di Laboratorium Ilmu Tanah yang mengacu pada buku Biology of Earthworm Springer US. Hasil penelitian memperlihatkan jika biomassa serta populasi cacing tanah dengan praktik tanpa olah tanah bernilai lebih besar daripada praktik olah tanah secara minimum dan praktik olah tanah secara intensif untuk kedalaman 10-20 cm pada observasi saat sebelum dilaksanakan praktik olah tanah. Penambahan pupuk nitrogen tidak berpengaruh serta tidak berinteraksi terhadap biomassa dan populasi cacing tanah dalam setiap observasi.</span>2025-06-29T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 Jurnal Agrotek Kultura