PENGARUH METODE PENGOLAHAN DAN WAKTU PEMERAMAN TERHADAP KUALITAS NUTRISI PELEPAH SAWIT SEBAGAI BAHAN PAKAN TERNAK KERBAU RAWA (Buffelus asiaticus)
DOI:
https://doi.org/10.23960/jipt.v8i1.p27-32
Abstract View: 1242
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas nutrisi (pH, kadar air, bahan kering, protein kasar dan serat kasar) pelepah sawit sebagai bahan pakan ternak Kerbau Rawa (Buffelus asiaticus). Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial (3x3). Faktor pertama terdiri dari metode pengolahan amoniasi (P1), silase (P2), dan fermentasi (P3). Faktor kedua waktu pemeraman yang terdiri dari 18 hari (W1), 21 hari (W2), dan 24 hari (W3). Total unit percobaan sebanyak 27 unit. Hasil penelitian yang didapat dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (Analysis of Variance/ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara metode pengolahan dan waktu pemeraman terhadap kualitas nutrisi pelepah sawit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pengolahan dan lama waktu pemeraman pelepah sawit sebagai pakan ternak Kerbau Rawa (Buffelus asiaticus) sangat berpengaruh nyata (P<0,01) pada pH, kadar air, dan bahan kering dan berpengaruh nyata (P<0,05) pada protein kasar dan serat kasar. Metode pengolahan pelepah sawit secara fermentasi memberikan hasil terbaik pada penurunan pH, peningkatan kandungan protein kasar dan serat kasar serta waktu pemeraman selama 24 hari memberikan hasil terbaik pada penurunan kadar air dan peningkatan bahan kering yang menunjukkan tingginya pertumbuhan mikroorganisme pengurai dalam proses pengolahan pelepah sawit untuk meningkatkan kualitas nutrisi pelepah sawit sebagai bahan pakan ternak Kerbau Rawa (Buffelus asiaticus).
Kata Kunci: Amoniasi, Fermentasi, Pelepah sawit, Silase, Waktu pemeraman.
Downloads
References
Ali, A.I.M, S. Sandi, Muhakka, Riswandi, dan D. Budianta. 2013. The Grazing of Pampangan Buffaloes at Non Tidal Swamp in South Sumatra of Indonesia. APCBEE Procedia. 8: 87-92.
Alamsyah, A. A. D., C. Joddy, P. T. Agnes, dan P. Vita. 2013. Pembuatan Pangan Lele Organik Berbahan Baku Protein dari Bulu Ayam dengan Metode Fermentasi Bio. Proseding Seminar Nasional Sain dan Teknologi Ke -4. Semarang.
Corley, R. H. V., and P. B. Tinker. 2016. The Oil Palm. 5th Ed. Wiley Blackwell. United Kingdom.
Direktorat Pengolahan Lahan. 2007. Pedoman Teknis Pengembangan Usaha Tani Padi Sawah Metode System of Rice Intencification (SRI). Direktorat Jendral Pengolahan Lahan dan Air Departemen Pertanian. Jakarta
Farida A, S. Sumiati, dan D. S. Handayani 2013. Studi Perbandingan Pengaruh Penambahan Aktivator Agri Simba dengan MOL Bonggol Pisang terhadap Kandungan Unsur Hara Makro Kompos dari Blotong (Sugarcane Filter Cake) dengan Variasi Penambahan MOL. J. Teknik Lingkungan 3(1): 1-11.
Ginting, S. T. P., dan J. Elizabeth. 2005. Tekonologi Pakan Hasil Sampingan Kelapa Sawit dengan Berbahan Dasar Perkebunan. Lokakarya Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Bogor.
Gomes. K. A., dan A. A. Gomez. 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian. UI Press. Jakarta
Laksono, J., dan T. Karyono. 2017 Pemberian Fosfat dan Fungi Mikoriza Albuskular Terhadap Pertumbuhan Tanaman Legum indigofera zollingeriana. J. Sain Peternakan Indonesia. 12:165-170
Kementerian Pertanian. 2016. Database Pertanian. www.pertanian.go.id (diakses September 2018).
Komar, A. 1984. Teknologi Pengolahan Jerami Padi Sebagai Pakan Ternak. Dian Grahita. Bandung
Marjuki. 2012. Peningkatan Kualitas Nutrisi Jerami Padi dengan Perlakuan Amoniasi. Artikel Ilmiah. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Malang
Nurhayati, T., Y. Mas’udah, dan S. Sarudji. 2013. The Content of Crude Protein and Crude Fiber Palm Oil Fronds Fermented by Xylanolitic Bacteria (Bacillus pumilus) Agroveteriner. 1(2):73-78
Raimbault, M. 1998. General and microbiological aspect of solid subsrate fermentation. Electronic J. Biotechnol. 3:1-5.
Sebayang, F. 2006. Pembuatan Etanol dari Molases secara Fermentasi menggunakan Sel Saccharomyces cerevisiae yang Terimobilisasi pada Kalsium Alginat. J. Teknologi Proses. 5(2):75-80.
Utomo, R. 2015. Konservasi Hijauan Pakan Ternak dan Peningkatan Kualitas Bahan Pakan Berserat Tinggi. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
Wanapat, M., K. Phesatcha, and S. Kang. 2016. Rumen Adaptation of Swamp Buffaloes (Bubalusbubalis) by High Level of Urea Supplementation when Fed on Rice Straw-Based Diet. Trop Anim Health Prod Journal. 48(6):1135-40
Widyastuti, R., dan D. K. Syabana. 2015. Serat Pelepah Kelapa Sawit (Sepawit) untuk Bahan Baku Produk Kerajinan. Prosiding Seminar Nasional 4th UNS SME’s Summit and Awards 2015 Sinergitas Pengembangan UMKM dalam Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Balai Besar Kerajinan dan Batik. Yogyakarta.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License

Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu(JIPT) is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


















