PENGARUH PEMBERIAN SUPLEMEN TEPUNG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb) TERHADAP KONSUMSI PROTEIN KASAR, KECERNAAN PROTEIN KASAR DAN PRODUKSI PROTEIN SUSU PADA SAPI PERAH LAKTASI
DOI:
https://doi.org/10.23960/jipt.v8i3.p133-140
Abstract View: 2227
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian suplemen tepung temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) terhadap konsumsi PK dan produksi protein susu sapi perah laktasi. Materi yang digunakan adalah 12 ekor sapi perah Friesian Holstein (FH) dengan pengelompokan berdasarkan produksi susu yang ada di KTT Wahyu Agung, Getasan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 2 perlakuan dan 6 kelompok berdasarkan produksi susu. Perlakuan yang diterapkan yaitu T0 = sebagai kontrol, T1 = suplemen temulawak 1% kebutuhan BK. Parameter yang diamati meliputi jumlah konsumsi protein kasar pakan, kecernaan protein kasar dan produksi protein susu. Data dianalisis menggunakan analisis ragam taraf signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan konsumsi protein kasar T0 sebesar 1,589 kg/ekor/hari, T1 sebesar 1,599 kg/ekor/hari, kecernaan protein kasar T0 sebesar 72,70%, T1 sebesar 75,68% dan produksi protein susu T0 sebesar 0,210 kg/ekor/hari, T1 sebesar 0,205 kg/ekor/hari. Hal tersebut menunjukkan pemberian suplemen tepung temulawak 1% kebutuhan BK tidak berpengaruh nyata terhadap konsumsi protein kasar, kecernaan protein kasar dan produksi protein susu. Kesimpulan penelitian adalah penambahan suplemen temulawak sebanyak 1% kebutuhan BK belum mampu meningkatkan konsumsi protein kasar, kecernaan protein kasar dan produksi protein susu sapi perah laktasi.
Kata kunci: Kecernaan, Konsumsi, Protein kasar, Protein susu, Temulawak
Downloads
References
Anggorodi, R. 1995. Nutrisi Aneka Ternak. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Astuti, A., A. Agus, S.P.S. Budhi. 2009. Pengaruh penggunaan high quality feed suplemen terhadap konsumsi dan kecernaan nutrien sapi perah awal laktasi. Buletin Peternakan, 33(2): 81 – 87.
Badan Standardisasi Nasional. 2011. SNI Nomor 3141-2011 - Tentang Syarat Mutu Susu Segar. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.
Cahyono, B, D., Sulistyowati, E dan I, Badarini. 2015. Kecernaan nutrisi konsentrat –PUFA yang Mengandung Curmiyeast pada sapi perah laktasi. J. Sain Peternakan Indonesia. 10: 59-70.
Damry. 2008. Landasan Biologis Upaya Pemenuhan Kebutuhan Protein Ternak Ruminansia. Prosiding Seminar Nasional Sapi Potong. Fakultas Peternakan Universitas Tadulako. Palu. Hal. 108-115.
Dicky, A. dan E. Apriliana. 2016. Efek pemberian ekstrak temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) terhadap daya hambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dan escherichia coli secara In Vitro. J. Kedokteran Unila. 1(2): 308 – 312.
Harjanti, D. W., F. Wahyono, D.N. Afifah. 2019. Milk production and milk quality of sub-clinical mastitis cows feed with different supplementation of herbal in the diet. IOP Conf. Series: Earth and Environmental Science. 250: 012062
Indriani, A. P., A. Muktiani dan E. Pangestu. 2013. Konsumsi dan produksi protein susu sapi perah laktasi yang diberi suplemen Temulawak (Curcuma xanthorriza) dan Seng Proteinat. Anim. Agric. J. 2 (1): 128 – 135.
Kharisa, N. E. 2019. Konsumsi pakan dan produksi susu sapi perah laktasi penderita mastitis subklinis yang diberi suplemen dan treatment antiseptik teat dipping temulawak (Curcumua xanthorriza Roxb). Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. (Skripsi).
Krisnawan. 2017. Pengaruh imbangan hijauan dengan konsentrat dan suplementasi urea yang berbeda pada sapi laktasi terhadap konsumsi protein, kecernaan protein dan protein susu. Fakultas Peternakan dan Pertanian,Universitas Diponegoro, Semarang. (Skripsi).
Laryska, N. dan T. Nurhajati. 2013. Peningkatan kadar lemak susu sapi perah dengan pemberian pakan konsentrat komersial dibandingkan dengan ampas tahu. J. Agro Veteriner. 1(2): 79 – 87.
Lucy, J., L. Florencia, Elvina, D. Stefani, A.I. Susanti. 2017. Efek pemberian Temulawak terhadap berat badan dan sistem imun Mencit BALB/c. J. Sains dan Teknologi. 1(1): 32 – 50.
McDonald, P., R. A. Edwards and J. F. D.Greenhalgh, C. A. Morgan, L. A. Sinclair and R. G. Wilkinson. 2011. Animal nutrition. 7th Ed. Pearson Education. Harlow.
Milas, N. P. and Marenjak, T. S. 2007. Monitoring of milk production and total cholesterol concentration, gamma-glutamyl-transferase, and glutathione peroxidise in Simmental Cows Blood. J. Mljekarstvo. 57(2): 89 – 100.
Murti, T.W. 2014. Ilmu Manajemen dan Industri Ternak Perah. Pustaka Reka Cipta. Bandung.
NRC. 2001. Nutrient Requirement of Dairy Cattle. 8th Edition. National Academic of Science. Washington D.C.
Prihantoro, Y. P. 2019. Konsumsi total digestible nutrient, kecernaan bahan kering dan bahan organnik sapi perah laktasi yang mendapatkan suplemen tepung temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb). Skripsi. Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro. Semarang.
Prihatminingsih, E. G., Purnomoadi, A., D.W. Harjanti. 2015. Hubungan antara konsumsi protein dengan produksi, protein dan laktosa susu kambing Peternakan Etawa. J. Ilmu-Ilmu Peternakan. 25(2): 20 – 27.
Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2018. Outlook 2018 : Komoditas Pertanian Subsektor Pertanian, Susu. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Sekretariat Jenderal, Kementerian Pertanian. Jakarta.
Rahardjo, M. 2010. Penerapan SOP budidaya untuk mendukung temulawak sebagai bahan baku obat potensial. Perspektif 9(2): 78 – 93.
Rajcevic, M., K. Potocnik, J. Levstek. 2003. Correlations between somatic cells count and milk composition with regard to the season. J. Agriculturae Conspectus Scientificus. 68 (3): 221 – 226.
Santosa, K. A., K. Dwiyanto, T. Toharmat. 2009. Profile Usaha Peternakan Sapi Perah di Indonesia. LIPI Press. Jakarta.
Silva, V.N., A.H.N. Rangel, J.G.B. Galvão Júnior, S.A. Urbano , L.H.F. Borba , L.P. Novaes, D.M. Lima Júnior. 2016. Influence of somatic cell count in the composition of girolando cow’s milk in tropical zone. Tropical and Subtropical Agroecosystems. 19(2): 101 – 107.
Sulistyowati, E., U. Santoso, I. Badarina, E. Sutrisno dan T. Saputra. 2008. Modification of Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) Levels of Tabut Block on Milk Production of FH Cows. Proceeding : Management for Achievement of Millenium Development Goals. Pp. 20-26.
Sulistyowati, E., I. Badarina dan U. Santoso. 2010. Suplementasi level temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) yang berbeda dalam konsentrat pada sapi Frisien Holland laktasi terhadap total digestible nutrient (TDN) ransum. J. Sains Peternakan Indonesia. 5(1): 20-26.
Sulistyowati, E., I. Badarani, S. Mujiharjo, A. Rusman, B.D. Cahyono, Sistanto. 2015. Curmiyeast as supplement in pufa – concentrate fot modifying production and quality of dairy cow milk in Bengkulu. Proceeding : Internasional Seminar on Promoting Local Resources for food and Health. Pp. 115-118.
Sukardi. 2005. Metabolisme Protein Pakan dan Laju Penurunan Produksi Susu Akibat Pemberian Sauropus androgynus Merr (Katu) pada Ransum Sapi Perah Friesian Holstein (FH). Tesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Semarang.
Susanti, S. dan Marhaeniyanto, E. 2007. Kecernaan, retensi nitrogen dan hubungannya dengan produksi susu pada sapi Peranakan Fiesian Holstein (PFH) yang diberi pakan pollard dan bekatul. J. Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan. 15(2): 141-148.
Tillman, A. D., Hartadi, S. Prawirokusumo, S. Reksohadiprodjo dan S. Lebdosukojo. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Cetakan ke-5. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Van Soest, P. J. 1994. Nutritional Ecology of The Ruminant. 2ndEd. Comstock Publishing Associates A Division of Cornell Uniersity Press. Ithaca and London.
Widyobroto, B. P., Budhi, S. P. S. dan Agus. A. 2008. Pengaruh aras undegraded protein dan energy terhadap intake dan kecernaan nutrient serta metabolism darah Pada Sapi Perah. J. Animal Production, 10(2): 96-101
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License

Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu(JIPT) is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).


















