Pelatihan Pembuatan Sambel Uleg Botol di KWT Wonodadi Kecamatn Gadingrejo Kabupaten Pringsewu
DOI:
https://doi.org/10.23960/jpfp.v2i1.6934
Keywords:
sambel uleg, pelatihanAbstract
Mata pencaharian masyarakat desa WonodadiPringsewu sebagaian besar sebagai petanisayura. Tanaman cabai merah besar menjadi salah satu komoditas primadonanya. Permasalahanya cabai merah merupakan komoditas yang mudah rusak dan memiliki harga yang sangat fluktuatif, apalagi saat panen raya harga cabai turun drastis.Solusinya adalah dengan mengolah cabaimenjadi produk yang bernilai jual. KWT di desa Wonodadi Pringsewu merupakan KWT yang melakukan usaha diversifikasi produk cabai. Salah satu olahannya adalah sambal uleg. Namun demikian mitra memiliki keterbatasan dalam hal cara pengolahan, cara pengemasan, cara produksi pangan yang baik dan cara menghitung analisis finasial usahanya. Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi masalah tersebut adalah 1) melakukan penyuluhan dan pelatihan tentang teknologi tentang pembuatan sambel uleg dan inovasi produknya, 2)penyuluhan tentang cara produksi pangan olahan yang baik, 3) membantu memperbaiki sistem kemasan, pelabelan dan pemasaran, 4) penyuluhan tentang analisis finansial usaha. Tujuan kegiatan ini adalah terciptanya KWT yang tangguh dan tanggap dengan perkembangan teknologi dan tuntutan konsumen pada jenis dan kualitas produk yang dihasilkan, penerapan teknologi proses pembuatan sambel uleg yang khas sehingga tercapai nilai tambah produk, terwujudnya jejaring pasar yang luas, terbukanya peluang kerja baru serta terciptanya sinergi antara perguruan tinggi dengan dunia usaha. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa mitra sangat antusias dengan kegiatan pengabdian ini ditunjukkan dengan semangat peserta dalam mengikuti kegiatan penyuluhan, praktek dan mengaplikasikan praktek. Kegiatan penyuluhan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan peserta mengenai pengolahan sambel uleg dan cara produksi olahan pangan yang baik dari nilai rata-rata 50 menjadi 80.Downloads
References
Anonim. 2010. Pringsewu miliki potensi besar di bidang hortikultura. 12 Februari 2010. http://humaspemkabpringsewu.blogspot.com. Diakses tanggal 20 Agustus 2020.
Ariani, M.2010. Diversifikasi konsumsi pangan pokok mendukung swasembada beras. Prosiding Pekan Serealia Nasional : 65-73. ISBN : 978-979-8940-29-3.
Kader, A.A. 2002. Postharvest Technology of Horticultural Crops. Cooperative Extention University of California Division of Agriculture and Natural Resources. Special Publication 3311.Oakland, California.
Maji A.K. and Banerji.2016. Phytochemistry and gastrointestinal benefits of the medicinal spice, Capsicum annuum L. (Chilli): a review. J. Complement Integr. Med. Jun 1;13(2):97-122. doi: 10.1515/jcim-2015-0037.
Pawar, S.S., Bharude N.V , Sonone, S.S..Deshmukh, R.S. Raut, A.K and Umarkar, A.R. 2011.
Singletary, K.2011. Red pepper:overview of potential health benefits. Nut Today. 46:33–47.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Jurnal Pengabdian (JPFP) is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
the copyright holder is the author. Authors publishing under any license allowed by the journal retain all rights.