Pelatihan Sistem Budidaya Tanaman Kakao Secara Berkelanjutan Pada Kelompok Tani Rukun Tani Dusun Karang Tani, Desa Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan
DOI:
https://doi.org/10.23960/jpfp.v3i1.8912
Abstract
Provinsi Lampung merupakan salah satu penghasil biji kakao di Indonesia yang dihasilkan oleh perkebunan rakyat (pekebun). Produktivitas kebun kakao di Lampung khususnya di Dusun Karang Tani semakin lama semakin menurun, hal tersebut karena petani kakao yang tergabung dalam Kelompok Tani Rukun Tani belum mengelola lahan kakaonya dengan baik. Kondisi lahan kakao di Dusun Karang Tani merupakan lahan berpasir dengan jenis tanah podsolik merah kuning yang rentan terhadap degradasi lahan. Untuk mengelola lahan tersebut petani perlu dibekali pengetahuan bagaimana mengelola lahan kakao yang benar agar lahan tetap produktif. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan petani di Dusun Karang Tani tentang sistem budidaya kakao secara berkelanjutan. Kegiatan dilaksanakan di Dusun Karang Tani, Desa Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan yang berlangsung mulai bulan Juli hingga November 2019. Kegiatan dilakukan dengan metode tatap muka di dalam ruangan dan demontrasi di lahan. Materi kegiatan tatap muka meliputi sistem budidaya kakao berkelanjutan, pengelolaan nutrisi tanaman, pola tanam sistem pertanian berkelanjutan, konservasi tanah, dan pengelolaan hama dan penyakit terpadu. Kegiatan dievaluasi melalui evaluasi awal, evaluasi proses, dan evaluasi akhir. Evaluasi awal dan evaluasi akhir dilakukan dengan menggunakan lembar daftar pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelatihan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa: (1) Sebelum dilakukan pelatihan, tingkat pengetahun petani peserta terhadap sistem budidaya kakao secara berkelanjutan masih rendah (nilai rata-rata 28,5), terutama pada pemahaman materi konservasi tanah di kebun kakao (nilai 22,5) dan materi pengelolaan nutrisi tanaman dan pemupukan (nilai 27,5); (2) Pada saat kegiatan pelatihanberlangsung, tanggapan petani pesertan terhadap materi pelatihan sangat baik, peserta aktif bertanya terhadap materi yang belum jelas, dan aktivitas peserta baik yang ditunjukkan denga tingkat kehadiran yang tinggi; (3) Setelah dilakukan pelatihan, pengetahuan petani Dusun Karang Tani terhadap sistem budidaya kakao secara berkelanjutan meningkat hingga kategori tinggi (nilai 74,9) atau dengan kenaikan 162,8%, kenaikan tingkat pengetahuan tertinggi terjadi pada materi teknik konservasi tanah di lahan kakao (211,1%) dan pengelolaan nutrisi tanaman dan pemupukan (200%).Downloads
References
Arifin, M. 1999. Pemanfaatan Musuh Alami dalam Pengendalian Hama Utama Tanaman Teh, Kopi, dan Kelapa. Seminar Pemasyarakatan PHT Tanaman Perkebunan. Dinas Perkebunan Kabupaten Bogor, 4-5 Agustus 1999. 19 hlm.
Badan Pusat Statistik. 2024. Statistik Perkebunan. BPS. Jakarta
Dianniar, D. 2015. Bersahabat dengan Lingkungan melalui Pertanian Berkelanjutan . [http://pertanian.pontianakkota.go.id/artikel/29-bersahabat-dengan-lingkungan-melalui-pertanian-berkelanjutan.html. Diakses Maret 2016]
Kartasaputra, A.G. 1998. Konservasi Tanah Pertanian dan Usaha untuk Merehabilitasdinya. Bina Aksara. Jakarta.
Rahman, E. 2013. Pertanian Berkelanjutan. [https://meiliazakiyah1409.wordpress.com/2013/12/14/pertanian-berkelanjutan/]
Sudirja, R., 2010. Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sistem Pertanian Organik, pustaka.unpad.ac.id
Wahyudi. 2014. Teknik Konservasi Tanah serta Implementasinya pada Lahan Terdegradasi dalam Kawasan Hutan, Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan. 6(2): 71-85.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Jurnal Pengabdian (JPFP) is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
the copyright holder is the author. Authors publishing under any license allowed by the journal retain all rights.