https://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/jopfe/issue/feedJournal of People, Forest and Environment2025-12-04T00:00:00+00:00Surnayanti, S.Hut., M.Si.surnayanti@fp.unila.ac.idOpen Journal Systems<p><strong>Journal of People, Forest and Environment (JOPFE)</strong> publishes state of the art results of primary findings and synthesized articles containing significant contribution to science and its theoretical application in areas related to people, forest and environment research and its broad linkage. Manuscripts in Bahasa Indonesia or English are welcome. This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.<br /><br />The articles published in JOPFE are the results of community service activities that concentrate on various aspects of forestry and environmental fields. The International Standard Serial Numbers (ISSN) assigned to JOPFE is <strong><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20210831512005647">Online ISSN: 2807-6796</a></strong></p>https://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/jopfe/article/view/11716Dinamika Tutupan Hutan Mangrove Akibat Aktivitas Manusia di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur2025-09-21T07:51:37+00:00Roni Candracroni9645@gmail.comTrio Santosotrio.santoso1003@fp.unila.ac.idRudi Hilmantorudi.hilmanto@fp.unila.ac.idIndriyantoindriyanto.1962@fp.unila.ac.id<p>Ekosistem mangrove Indonesia menghadapi tekanan antropogenik kompleks yang mengancam keberlanjutannya. Penelitian ini menganalisis dinamika tutupan hutan mangrove di Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur periode 2014-2024 menggunakan citra <em>landsat 8</em> dan metode Support Vector Machine dengan akurasi >88%. Hasil menunjukkan paradoks konservasi signifikan: mangrove meningkat 415,35 ha (53%) dari 783,81 ha menjadi 1.199,16 ha, namun hanya 43,98% mangrove awal yang bertahan. Regenerasi alami mendominasi pada bekas tambak dan lahan terbuka, sementara konversi terbesar terjadi menjadi tambak (11,02%) dan kebun campuran (7,45%). Aktivitas manusia menunjukkan dampak ganda: tekanan konversi dan eksploitasi berlanjut, namun penurunan aktivitas tambak akibat abrasi justru memicu pemulihan alami. Temuan kritis berupa kematian mangrove Avicennia sp. akibat genangan permanen mengindikasikan tekanan global seperti kenaikan muka air laut memperparah dampak lokal. Meskipun terjadi peningkatan kuantitatif, fragmentasi habitat dan penurunan kualitas ekosistem menunjukkan kerentanan jangka panjang. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman dinamika mangrove pesisir Indonesia dan merekomendasikan pendekatan pengelolaan integratif yang menggabungkan konservasi dengan pembangunan ekonomi berkelanjutan untuk menciptakan resiliensi ekosistem pesisir.</p>2025-12-04T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 https://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/jopfe/article/view/11978Peningkatan Biomassa Bibit Sengon Laut (Falcataria moluccana) Dengan Pemberian Biochar Limbah Kayu Meranti (Shorea Spp.)2025-11-09T23:16:13+00:00Max Kurniawanmxkurniawanpandu@gmail.comMelya Riniartimelya.riniarti@fp.unila.ac.idInggar Damayantiinggar.damayanti@fp.unila.ac.idCeng Asmarahmanceng_ipk@yahoo.co.id<p>Biochar merupakan hasil pirolisis biomassa yang memiliki potensi sebagai pembenah tanah karena kemampuannya memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian biochar kayu meranti terhadap biomassa semai sengon laut (<em>Falcataria moluccana</em>). Penelitian dilakukan selama lima bulan Kaca dan Laboratorium Silvikultur Universitas Lampung. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan, yaitu: K (0% biochar), M5 (5%), M10 (10%), M15 (15%), dan M20 (20%), masing-masing dengan 8 ulangan. Parameter yang diamati meliputi bobot kering akar (BKA), bobot kering pucuk (BKP), bobot kering total (BKT), dan nisbah pucuk akar (NPA). Data dianalisis menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 1%. Hasil menunjukkan bahwa seluruh parameter memberikan respons yang sangat nyata terhadap perlakuan biochar. Perlakuan M20 memberikan hasil tertinggi, dengan peningkatan BKA sebesar 75%, BKP sebesar 44%, dan BKT sebesar 51% dibanding kontrol. Peningkatan tersebut dikaitkan dengan kemampuan biochar dalam meningkatkan retensi air, aerasi, dan ketersediaan hara di media tanam. Didapatkan pula penurunan rasio NPA yang mencerminkan distribusi biomassa yang lebih seimbang. Dapat disimpulkan bahwa biochar kayu meranti berpotensi meningkatkan pertumbuhan biomassa sengon laut dan dapat diaplikasikan sebagai pembenah tanah.</p>2025-12-04T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 https://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/jopfe/article/view/8952IDENTIFIKASI DAERAH JELAJAH SIAMANG (Symphalangus syndactylus) DI RHINO CAMP RESORT SUKARAJA ATAS, TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN2024-11-27T05:43:03+00:00Ahmad Mujahidbainahsaridewi84@gmail.comRudi Hilmantorudihilmanto@gmail.comSugeng P. Hariantosugeng.prayitno@fp.unila.ac.idFawwaz Akbarfawwazakbar008@gmail.com<p><em>TNBBS merupakan aset Nasional yang harus dijaga kelestariannya. Indikator kelestarian hutan tersebut adalah keanekaragaman flora dan fauna baik yang hidup di atas tanah maupun di bawah tanah. Salah satu satwa yang ada di TNBBS adalah Siamang (Symphalangus syndactylus). Alih fungsi lahan dari hutan menjadi kebun banyak dilakukan masyarakat hal ini dikarenakan kurangnya lahan untuk kegiatan pertanian. Kerusakan hutan juga cenderung disertai dengan menurunnya tutupan hutan akibat peralihan fungsi hutan (deforestation), baik untuk pemukiman penduduk maupun untuk perluasan areal pertanian dan Perkebunan. Pola pergerakan Siamang dapat berubah seiring berjalannya waktu tergantung pada ketersediaan sumber pakan, air, perubahan iklim, dan persaingan antar kelompok serta beberapa masalah perubahan habitat. Penelitian ini perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui daerah jelajah Siamang di Rhino Camp Sukaraja Atas TNBBS. Daerah jelajah Siamang dipengaruhi oleh ketersediaan pakan yang ada pada suatu wolayah. Kelompok 1 diketahui memiliki daerah jelajah harian 6564,78 m/hari (Januari), 6830,27 m/hari (Februari), dan 2794,51 m/hari (Maret).</em></p>2025-12-04T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT