Journal of People, Forest and Environment
https://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/jopfe
<p><strong>Journal of People, Forest and Environment (JOPFE)</strong> publishes state of the art results of primary findings and synthesized articles containing significant contribution to science and its theoretical application in areas related to people, forest and environment research and its broad linkage. Manuscripts in Bahasa Indonesia or English are welcome. This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge.<br /><br />The articles published in JOPFE are the results of community service activities that concentrate on various aspects of forestry and environmental fields. The International Standard Serial Numbers (ISSN) assigned to JOPFE is <strong><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20210831512005647">Online ISSN: 2807-6796</a></strong></p>University of Lampungen-USJournal of People, Forest and Environment2807-6796<span>The Copyright Notice will appear in About the Journal. It should describe for readers and authors whether the copyright holder is the author, journal, or a third party. It should include additional licensing agreements (e.g. </span><a class="action" href="http://creativecommons.org/" target="_new">CREATIVE COMMONS</a><span> licenses) that grant rights to readers (see </span><a class="action" href="/index.php/jopfe/information/sampleCopyrightWording" target="_new">EXAMPLES</a><span>), and it should provide the means for securing permissions, if necessary, for the use of the journal's content.</span>PERBANDINGAN OBJEK DAN DAYA TARIK SERTA FASILITAS DAN PELAYANAN PADA DESTINASI EKOWISATA MANGROVE PETENGORAN DAN MANGROVE CUKU NYI NYI
https://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/jopfe/article/view/10388
Ekowisata yang berbasis alam dan lingkungan banyak diminati wisatawan lokal dan mancanegara serta kerap menjadi isu nasional adalah ekowisata mangrove. Terdapat dua destinasi ekowisata Mangrove yang paling menarik di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung yaitu Mangrove Petengoran dan Mangrove Cuku Nyi Nyi. Tujuan Penelitian ini yaitu membandingkan Tingkat persepsi pengunjung pada kedua Lokasi tersebut. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober-Desember 2024. Penelitian ini menggunakan metode kuesioner dan wawancara secara langsung kepada 30 responden dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan skala pengukuran yaitu skala likert. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Lokasi Mangrove Cuku Nyi Nyi memiliki hasil yang baik pada indikator karakteristik alam dan objek wisata, serta fasilitas dan pelayanan yang disajikan.Jamilatut ToriqohGunardi Djoko WinarnoTrio SantosoBainah Sari Dewi
Copyright (c) 2025 JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT
2025-04-112025-04-11511810.23960/jopfe.v5i1.10388IDENTIFIKASI SIFAT KAYU GERGAJIAN PADA INDUSTRI PENGGERGAJIAN (STUDI KASUS: WILAYAH SEKITAR KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN (KPH) PESAWARAN)
https://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/jopfe/article/view/10345
Industri penggergajian kayu di Indonesia memainkan peran penting dalam pemanfaatan sumber daya hutan dan mendukung perekonomian lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sifat kayu gergajian yang digunakan dalam industri sawmill di Kabupaten Pesawaran, khususnya di Kecamatan Way Ratai dan Kecamatan Gedong Tataan. Data dikumpulkan melalui observasi langsung, wawancara dengan pemilik industri, serta studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri sawmill di wilayah ini memanfaatkan berbagai jenis kayu dari hutan rakyat, termasuk bayur (<em>Pterospermum javanicum</em>), durian (<em>Durio zibethinus</em>), jati (<em>Tectona grandis</em>), mahoni (<em>Swietenia macrophylla</em>), dan jabon (<em>Neolamarckia cadamba</em>). Identifikasi kayu yang diamati meliputi sifat fisis, mekanis, dan kimia. Secara fisis, kayu memiliki variasi dalam berat jenis, kadar air, dan arah serat yang memengaruhi stabilitas dan ketahanannya. Dari aspek mekanis, kayu diklasifikasikan berdasarkan kelas kuatnya, dari kelas I (sangat kuat) hingga kelas V (kurang kuat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kayu dengan kelas kuat antara tertinggi yaitu kayu jati yang tergolong dalam kelas II sedangkan kayu sengon, waru dan jabon tergolong kelas kuat rendah yaitu III- IV sehingga hal tersebut yang menentukan penggunaannya dalam konstruksi dan industri mebel. Sifat kimia kayu memiliki kandungan selulosa dan lignin, juga berpengaruh terhadap daya tahan kayu terhadap serangan organisme perusak, sehingga penelitian ini dapat menjadi acuan bagi industri pengolahan kayu dalam memilih bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan produksi dan mempertimbangkan aspek keberlanjutan dalam pengelolaan hutan rakyat.<div> </div>Siska Dewi Mauly NasutionSusni HerwantiChristine WulandariIndra Gumay Febryano
Copyright (c) 2025 JOURNAL OF PEOPLE, FOREST AND ENVIRONMENT
2025-05-012025-05-015192110.23960/jopfe.v5i1.10345IDENTIFIKASI TUTUPAN LAHAN TERBUKA HIJAU DI KOTA MADYA BANDAR LAMPUNG MENGGUNAKAN ALGORITMA MACHINE LEARNING MODEL GAUSSIAN MIXTURE MODEL (GMM)
https://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/jopfe/article/view/11750
<p>Pertumbuhan kota yang pesat di Kota Madya Bandar Lampung mendorong kebutuhan akan pemantauan dan pengelolaan lahan terbuka hijau (RTH) secara efektif. RTH memiliki peran vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan kualitas lingkungan perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tutupan lahan terbuka hijau menggunakan pendekatan machine learning dengan algoritma <em>Gaussian Mixture Model</em> (GMM). Data citra satelit resolusi menengah digunakan sebagai basis pengolahan spasial, yang kemudian diproses melalui tahapan pra-pemrosesan seperti koreksi geometrik dan peningkatan citra. GMM diterapkan untuk melakukan klasifikasi tak terawasi terhadap jenis tutupan lahan berdasarkan spektrum nilai piksel. Hasil analisis menunjukkan bahwa algoritma GMM mampu memetakan area RTH dengan akurasi yang cukup tinggi, dan memberikan informasi spasial yang mendukung perencanaan kota berkelanjutan. Studi ini menegaskan potensi penggunaan metode machine learning dalam pemetaan tutupan lahan secara efisien dan adaptif di wilayah urban.</p>Muhammad RofiTrio SantosoRudi HilmantoGunardi Djoko Winarno
Copyright (c) 2025
2025-10-012025-10-01512229PENGGUNAAN BERBAGAI INDEKS VEGETASI UNTUK PENGENALAN CEPAT DAN AKURAT PERUBAHAN TUTUPAN LAHAN MANGROVE DI KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
https://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/jopfe/article/view/11751
<p>Ekosistem mangrove memiliki fungsi ekologis yang penting, antara lain sebagai penahan abrasi, habitat biota perairan, penyerap karbon, serta penunjang ekonomi masyarakat pesisir. Namun kawasan mangrove di Kecamatan Labuhan Maringgai mengalami degradasi serius akibat konversi lahan, abrasi pantai, dan tekanan aktivitas masyarakat pesisir yang tidak terkendali. Pemantauan kondisi mangrove dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi penginderaan jauh. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja indeks vegetasi NDVI, GNDVI, dan SAVI dalam mendeteksi kerapatan tutupan lahan mangrove secara cepat dan akurat, serta melakukan reklasifikasi dan estimasi perubahan luas tutupan mangrove periode 2013–2025. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2025 di Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Lampung. Metode yang digunakan meliputi analisis citra satelit Landsat 8 dengan pengolahan NDVI, GNDVI, dan SAVI, dilengkapi validasi lapangan melalui Ground Truth Point (GTP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa NDVI dengan model regresi cubic memiliki akurasi tertinggi dalam mendeteksi kerapatan mangrove dengan nilai R² sebesar 0,978 dan F sebesar 237,969. Sementara itu, GNDVI dan SAVI lebih efisien menggunakan model linear karena sederhana namun stabil. Reklasifikasi peta indeks vegetasi menunjukkan bahwa tutupan mangrove di Kabupaten Lampung Timur mengalami dinamika yang fluktuatif, dengan peningkatan pada tahun 2015–2017 namun penurunan drastis sejak 2019 hingga mencapai titik terendah pada 2025 akibat tekanan antropogenik dan abrasi pantai.</p>Muhammad Agung PermanaRudi HilmantoTrio SantosoIndriyanto Indriyanto
Copyright (c) 2025
2025-10-012025-10-01513041Potensi Tanaman MPTS (Multi Purpose Trees Species) di Kawasan RHL Desa Girimulyo Lampung Timur
https://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/jopfe/article/view/11807
<p>Hutan memiliki fungsi penting sebagai penyangga kehidupan, namun tekanan akibat alih fungsi lahan menurunkan keanekaragaman hayati sehingga diperlukan program Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) dengan tanaman <em>Multi Purpose Tree Species</em> (MPTS). Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi tanaman MPTS di kawasan RHL Desa Girimulyo, Lampung Timur. Metode penelitian menggunakan observasi lapangan pada 36 petak ukur berukuran 25 × 40 m² dengan data jenis, diameter, dan tinggi tanaman yang dianalisis melalui kerapatan, frekuensi, dominansi, dan Indeks Nilai Penting (INP). Hasil penelitian menemukan enam jenis MPTS, yaitu alpukat <em>(Persea americana)</em>, durian <em>(Durio zibethinus)</em>, jengkol <em>(Pithecellobium jiringa)</em>, kelapa <em>(Cocos nucifera)</em>, kelengkeng <em>(Litchi chinensis)</em>, dan petai <em>(Leucaena leucocephala)</em>. Alpukat mendominasi pada tingkat pancang (INP 192,17), tiang (295,16), dan pohon (221,56), menunjukkan adaptasi dan peran ekologis yang kuat, sementara jenis lain hanya ditemukan pada fase tertentu. Indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H’) tergolong rendah (0–0,43) pada semua fase pertumbuhan, dengan kemerataan dan kekayaan spesies juga masih rendah. Disimpulkan bahwa alpukat berpotensi besar dalam mendukung keberhasilan program RHL sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat, namun rendahnya keanekaragaman jenis menandakan perlunya penambahan variasi tanaman MPTS guna memperkuat keberlanjutan ekosistem.</p>Vania Eveline SimanjuntakKomang Intan GayatriSurnayantiMachya Kartika TsaniSugeng P. Harianto
Copyright (c) 2025
2025-10-152025-10-1551424710.23960/jopfe.v5i1.11807