Teknik Evakuasi, Resusitasi Jantung Paru dan Oksigen Administrasi Sebagai Upaya Pertolongan Pertama Kegawatdaruratan Bencana pada Kelompok Pembudidaya Ikan di Pantai Sari Ringgung

Authors

  • Rachmad Caesario Lampung University
  • Darma Yuliana Universitas Lampung
  • Putu Cinthia Delis Universitas Lampung http://orcid.org/0000-0002-2233-1244
  • Okotra Susanti Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.23960/jpfp.v2i2.7977
Abstract View: 1953

Keywords:

Kecelakaan, KJA, P3K, Pertolongan, APD

Abstract

Ketika terjadi suatu kecelakaan, evakuasi korban adalah salah satu tahapan dalam pertolongan pertama yaitu untuk memindahkan korban ke lingkungan yang aman untuk mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut. Kecepatan evakuasi merupakan salah satu tujuan penting dalam pertolongan gawat darurat. Di Pesawaran, Pantai Sari Ringgung menjadi salah satu destinasi wisata dan juga kegiatan budidaya ikan air laut. Aktifitas yang di lakukan di daerah ini tidak luput dari kecelakaan yang dapat memakan korban. tenaga kerja di KJA juga menghadapi bahaya yang sama antara lain ombak, lantai licin, duri ikan, terjepit, bahan bakar mesin kompresor, selang api korosif, tekanan udara pada tabung mesin kompresor, tuas terlepas, karang, gigitan biota laut, selang tertekuk, terputus, atau bocor dan tubuh yang tersangkut baling-baling kapal. Lokasi KJA yang berada di tengah peairan yang dalam terutama yang berada di tengah laut dan sulit terjangkaunya akses fasilitas kesehatan seperti klinik atau rumah sakit perlu menjadi perhatian pembudidaya KJA sehingga tersedianya alat keselamatan/APD (Alat Perlindungan Diri) serta peralatan P3K sangat penting keberadaanya. Selain sarana prasarana yang memadai, tenaga kerja yang terlibat di KJA juga perlu untuk memahami dasar-dasar keselamatan kerja untuk meminimalisir resiko kecelakaan. Pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja menjadi salah satu faktor yang penting untuk diperhatikan. Pada kegiatan pengabdian ini kelompok pembudidaya ikan akan diberikan pelatihan dalam melakukan evakuasi korban, pernapasan buatan/ resusitasi jantung paru (RJP), serta pengoperasian oksigen darurat. Berdasarkan hasil evaluasi, melalui kegiatan pelatihan maka pemahaman mitra mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan meningkat hingga 100%, serta terdapat 66,7% mitra dapat malaksanakan RJP dengan baik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Dewan Instruktur PB POSSI. 2022. Petunjuk Praktis Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan, Buku Pelengkap Materi Khusus Jenjang A3. PB POSSI PRESS. 124 Hal.

Dharmawirawan, D.A., and R. Modjo. 2012. Identifikasi Bahaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Penangkapan Ikan Nelayan Muroami. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 6(4): 185-192

Nafian, M.I. 2020. Catatan Bakamla 2020: Kecelakaan Laut Meningkat-Kekuatan SDM Masih 30-40%. https://news.detik.com/berita/d-5314637/catatan-bakamla-2020-kecelakaan-laut-meningkat-kekuatan-sdm-masih-30-40. [Diakses pada 20 Maret 2023]

Purwangka, F., Iskandar, B.H., Soeboer, D.A., Mubarok, H.A., Handayani, S.N. 2015. Modul Praktikum Kepelautan. IPB Press. 63 Hal

Published

2023-09-30

How to Cite

Caesario, R., Yuliana, D., Delis, P. C., & Susanti, O. (2023). Teknik Evakuasi, Resusitasi Jantung Paru dan Oksigen Administrasi Sebagai Upaya Pertolongan Pertama Kegawatdaruratan Bencana pada Kelompok Pembudidaya Ikan di Pantai Sari Ringgung. Jurnal Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Lampung, 2(2), 236–246. https://doi.org/10.23960/jpfp.v2i2.7977