PENGARUH PENYARUNGAN BUAH DAN APLIKASI ASAM FOSFIT TERHADAP HAMA PENGGEREK DAN PENYAKIT BUSUK BUAH KAKAO
Muhammad Deri Bastian, Joko Prasetyo, Tri Maryono, F. X. Susilo
Abstract
Hama penggerek buah dan penyakit busuk buah adalah masalah utama dalam budidaya kakao. Larva penggerek buah kakao setelah menetas langsung masuk dan berkembang di dalam buah. Sedangkan spora patogen mudah berkecambah bila kondisi lembab. Penyarungan buah kakao sejak masih muda dapat menjadi upaya pencegahan penggerek buah dan penyakit busuk buah yang baik. Namun penyarungan buah mengakibatkan kondisi buah menjadi lembab sehingga busuk buah kakao meningkat. Untuk menekan penyakit busuk buah kakao maka perlu dilakukan penyemprotan fungisida, sebelum buah disarungi. Salah satu bahan aktif fungisida yang diteliti efektif untuk menekan pertumbuhan Phytophthora adalah asam fosfit. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh penyarungan buah dan aplikasi asam fosfit terhadap hama penggerek dan penyakit busuk buah kakao. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan faktorial menggunakan dua faktor, yaitu penyarungan buah dan penyemprotan fungisida asam fosfit. Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan penyarungan buah dapat melindungi buah dari hama penggerek buah, namun penyarungan buah menyebabkan buah yang terserang busuk buah menjadi meningkat. Aplikasi fungisida berbahan aktif asam fosfit terlihat dapat mengendalikan busuk buah kakao jika buah tidak disarungi plastik, namun aplikasi fungisida berbahan aktif asam fosfit menjadi lebih rendah keefektifannya jika buah disarungi.