APLIKASI SABUT KELAPA DAN PUPUK BOKASI KOTORAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT SAWIT DI PRE NURSERI

Authors

  • Iqbal Effendy Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Musi Rawas
  • Gribaldi Gribaldi Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Baturaja
  • Benny Abdul Jalal Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Musi Rawas

DOI:

https://doi.org/10.23960/jat.v7i2.3367
Abstract View: 2375

Keywords:

bokasi kotoran ayam, kelapa sawit, sabut kelapa

Abstract

Penggunaan bibit kelapa sawit yang bermutu akan menentukan keberhasilan jangka panjang pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pembibitan kelapa sawit di tingkat prenursery adalah ketersediaan air yang cukup. Bila terjadi kekurangan air dapat mengakibatkan penyimpangan pertumbuhan dan menghasilkan bibit yang tidak prima. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan sabut kelapayang dikombinasikan dengan pupuk bokasi kotoran ayam untuk menahan air di dalam polibag terhadap pertumbuhan bibit, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
yang disusun secara faktorial, terdiri dari dua faktor perlakuan dan tiga kali ulangan. Faktor pertama adalah bobot sabut kelapa (S) terdiri dari 3 level yaitu :S0 =0 g, S1 = 25 g dan S2 = 50 g per polibag. Faktor kedua bobot pupuk bokasi kotoran ayam (B) terdiri dari 4 level yaitu B1 = 50g,B2 = 100 g,B3 = 150gdan B4 = 200 g per polibag.tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah Ultisol (PMK seberat 10 kg per polibag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan sabut kelapa 50 g
dan bokasi kotoran ayam 200 g per polibag seacra tunggal memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery, namun tidak terdapat interaksi diantara kedua perlakuan.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2019-05-04

How to Cite

Effendy, I., Gribaldi, G., & Jalal, B. A. (2019). APLIKASI SABUT KELAPA DAN PUPUK BOKASI KOTORAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT SAWIT DI PRE NURSERI. Jurnal Agrotek Tropika, 7(2), 405–412. https://doi.org/10.23960/jat.v7i2.3367