PENGARUH APLIKASI ABU TERBANG BATUBARA DAN PUPUK KANDANG SEBAGAI BAHAN AMELIORAN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG (Ipomea reptans Poir.)

Authors

  • Safitri Febriana Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana
  • Priyadi Priyadi Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana
  • Rianida Taisa Politeknik Negeri Lampung

DOI:

https://doi.org/10.23960/jat.v9i1.4478
Abstract View: 1806

Keywords:

Abu terbang, amelioran, pupuk kandang, tanah asam, kangkung

Abstract

Fly ash merupakan limbah hasil pembakaran batubara yang berpotensi sebagai bahan ameliorant.  Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh palikasi abu terbang batubara dan pupuk kendang terhadap pertumbuhan tanaman kangkung.  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang disusun secara faktorial.  Faktor pertama adalah dosis abu terbang (F) terdiri atas 4 level yaitu; f1 = 0 ton ha-1, f2 = 50 ton ha-1, f3 = 100 ton ha-1, f4 = 150 ton ha-1. Faktor kedua adalah dosis pupuk kandang (M) terdiri dari 3 level yaitu;  m1 = 10 ton ha-1, m2 = 20 ton ha-1, m3 = 30 ton ha-1.  Homogenitas data diuji dengan menggunakan uji Bartlett dan ketidakaditifan data dengan uji Tukey kemudian dianalisis dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) aplikasi abu terbang batubara berpengaruh nyata dalam meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, bobot kering berangkasan, panjang akar, jumlah akar, dan bobot kering berangkasan tanaman kangkong, (2) aplikasi pupuk kandang tidak berpengaruh dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman kangkung, (3) tidak terdapat interaksi antara abu terbang batubara dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan tanaman kangkung.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2021-01-31

How to Cite

Febriana, S., Priyadi, P., & Taisa, R. (2021). PENGARUH APLIKASI ABU TERBANG BATUBARA DAN PUPUK KANDANG SEBAGAI BAHAN AMELIORAN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG (Ipomea reptans Poir.). Jurnal Agrotek Tropika, 9(1), 161–169. https://doi.org/10.23960/jat.v9i1.4478