PERTUMBUHAN BIBIT LADA (Piper nigrum), MELADA (Piper colubrinum), DAN LADA SAMBUNG PADA SISTEM PEMBIBITAN JENUH AIR

Authors

  • Rusdi Evizal (Scopus ID: 57188559011), Department of Agro-technology, Faculty of Agriculture, Universitas Lampung, Indonesia
  • Puput Azizah Department of Agro-technology, Faculty of Agriculture, Universitas Lampung, Indonesia
  • Sarno Sarno Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung
  • Maria Viva Rini Jurusan Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Lampung
  • Liska Mutiara Septiana Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung
  • Sugiatno Sugiatno Department of Agro-technology, Faculty of Agriculture, Universitas Lampung, Indonesia
  • Purba Sanjaya Department of Agro-technology, Faculty of Agriculture, Universitas Lampung, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.23960/jat.v10i2.5721
Abstract View: 2478

Keywords:

Jenuh air, lada, lada sambung, melada

Abstract

Lada sambung merupakan hasil grafting tanaman lada dengan melada sebagai batang bawah yang memiliki keunggulan dari segi ketahanan terhadap penyakit busuk pangkal batang lada, cekaman kelebihan air, dan pertumbuhan yang kuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pertumbuhan antara bibit lada biasa, melada, dan lada sambung, mengetahui pengaruh sistem pembibitan jenuh air terhadap pertumbuhan bibit lada (Piper nigrum), melada (Piper colubrinum), dan lada sambung, serta mengetahui interaksinya terhadap pertumbuhan bibit lada. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2020 hingga Maret 2021 di Desa Air Kubangan, Kecamatan Air Naningan, Kabupaten Tanggamus. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor dan tiga ulangan. Faktor pertama jenis lada terdiri dari jenis lada biasa, lada sambung, dan melada; faktor kedua sistem pembibitan jenuh air terdiri dari polybag tanpa digenang, digenang, dan digenang + pupuk daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bibit melada memberikan respon pertumbuhan yang baik terhadap kondisi jenuh air yaitu perlakuan polybag digenang air dan polybag digenang air yang ditambah pupuk daun yang ditunjukkan oleh variabel tinggi tanaman, diameter batang, luas daun, bobot kering tunas, dan indeks kualitas bibit. Bibit melada dalam polybag yang digenang air + pupuk memberi pertumbuhan yang paling baik. Perakaran bibit lada sambung (lada/melada) tumbuh lebih cepat daripada lada biasa (tanpa sambung) yaitu pada variabel jumlah akar dan bobot segar akar. Perakaran bibit lada sambung dan melada menunjukkan sifat yang lebih toleran terhadap cekaman jenuh air. Sebagai interaksi batang bawah dan batang atas, pertumbuhan akar lada sambung berada di antara pertumbuhan akar lada biasa dan melada.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Rusdi Evizal, (Scopus ID: 57188559011), Department of Agro-technology, Faculty of Agriculture, Universitas Lampung, Indonesia

Jurusan Agroteknologi

Downloads

Published

2022-05-19

How to Cite

Evizal, R., Azizah, P., Sarno, S., Rini, M. V., Septiana, L. M., Sugiatno, S., & Sanjaya, P. (2022). PERTUMBUHAN BIBIT LADA (Piper nigrum), MELADA (Piper colubrinum), DAN LADA SAMBUNG PADA SISTEM PEMBIBITAN JENUH AIR. Jurnal Agrotek Tropika, 10(2), 227–236. https://doi.org/10.23960/jat.v10i2.5721