HAMA DAN PENYAKIT PENTING TANAMAN KAKAO DI KABUPATEN NAGEKEO, PROVINSI NTT

Authors

  • Victoria Coo Lea Sekolah Tinggi Pertanian Flores Bajawa
  • Hermanu Triwidodo Institut Pertanian Bogor
  • Supramana Supramana Institut Pertanian Bogor

DOI:

https://doi.org/10.23960/jat.v10i4.5860
Abstract View: 5836

Keywords:

Hama dan penyakit, perkebunan rakyat.

Abstract

Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan satu komoditas strategis pendukung perekonomian di Nagekeo. Tanaman kakao yang tua dan kurang produktif, pemeliharaan yang kurang intensif serta hama dan penyakit adalah penyebab rendahnya produktivitas kakao dibandingkan daerah penghasil kakao lain di Indonesia.  Penelitian untuk mengetahui hama dan penyakit penting pada buah kakao di Kabupaten Nagekeo dilakukan di perkebunan rakyat di 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Boawae, Mauponggo dan Keo Tengah. Pada setiap lokasi diambil 20 lahan contoh seluas 0,5 ha. Penarikan tanaman contoh dilakukan dengan pola diagonal. Parameter yang diamati adalah gejala kerusakan dan  intensitas serangan oleh hama dan penyakit penting. Dua jenis hama penting, yaitu  hama kepik pengisap buah kakao (Helopeltis sp) dan penggerek buah kakao (Conopomorpha cramerella) dengan tingkat kerusakan Helopeltis sp paling tinggi terjadi di Kecamatan Boawae yaitu 23,95%, Kecamatan Keo Tengah yaitu 20,95%, Kecamatan Mauponggo intensitas serangan sebesar 20,10% intensitas serangan PBK tertinggi di Kecamatan Boawae yaitu 6,11%, Kecamatan Keo Tengah sebesar 4,76% sedangkan Kecamatan Mauponggo intensitasnya hanya mencapai 2,35%. Penyakit penting kakao yang ditemukan adalah  busuk buah (Phytophthora palmivora) dengan keparahan penyakit Phytophthora palmivora paling tinggi terjadi di Kecamatan Keo Tengah yaitu 5,11% jika dibandingkan dengan Kecamatan Boawae dan Mauponggo yaitu sebesar 3,25% dan 1,28%.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2022-10-14

How to Cite

Lea, V. C., Triwidodo, H., & Supramana, S. (2022). HAMA DAN PENYAKIT PENTING TANAMAN KAKAO DI KABUPATEN NAGEKEO, PROVINSI NTT. Jurnal Agrotek Tropika, 10(4), 509–515. https://doi.org/10.23960/jat.v10i4.5860