PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN PEMUPUKAN TERHADAP POPULASI DAN BIOMASSA CACING TANAH PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays) MUSIM KE-5
Thesya Pratiwi, Sri Yusnaini, Jamalam Lumbanraja, Dermiyati Dermiyati
Abstract
Kegiatan pengolahan tanah yang dilakukan petani saat ini kurang memperhatikan keberlanjutannya, sehingga banyak lahan yang terdegradasi. Pengolahan tanah secara berlebih dapat menyebabkan struktur tanah berubah dan kandungan bahan organik menurun. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan lahan dengan menerapkan sistem pengolahan tanah konservasi diantaranya olah tanah minimum (OTM) dan tanpa olah tanah (TOT). Penelitian ini bertujuan untuk 1) mempelajari pengaruh penerapan sistem olah tanah terhadap populasi dan biomassa cacing tanah, 2) mempelajari pengaruh pemupukan terhadap populasi dan bimassa cacing tanah 3) mempelajari pengaruh interaksi antara sistem olah tanah dan aplikasi pemupukan terhadap populasi dan biomassa cacing tanah. Perlakuan yang diterapkan terdiri dari 2 faktor yaitu sistem olah tanah (T) dan pemupukan (P). Sistem olah tanah terdiri dari olah tanah minimum (T0) dan olah tanah intensif (T1). Sedangkan aplikasi pupuk terdiri dari tanpa pupuk (P0), dengan pupuk (P1).Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember sampai dengan April 2020 di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa olah tanah berpengaruh nyata terhadap populasi dan biomassa cacing tanah pada pengamatan 40 hari setelah tanam (HST) dan 90 HST di kedalaman 0-10 cm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa olah tanah berpengaruh nyata terhadap total biomassa cacing tanah pada 40 HST dan 90 HST. Terdapat korelasi positif antara kadar air tanah dengan populasi cacing tanah pada pengamatan 40 HST dan biomassa cacing tanah pada pengamatan 40 HST dan 90 HST. Sedangkan C-organik berkorelasi nyata dengan populasi dan biomassa cacing tanah pada pengamatan 40 HST.
Keywords
Biomassa, cacing tanah, Jagung, pemupukan, sistem olah tanah