PENGARUH PERLAKUAN AWAL DAN CARA PENGERINGAN TERHADAP SIFAT SENSORI BUBUK CABAI DAUN JERUK PURUT (Citrus hystric D.C)

Meitriliana Citra, Suharyono Suharyono, Ribut Sugiharto, Dyah Koesoemawardani

Abstract


Bubuk cabai merah dengan campuran daun jeruk purut merupakan diversifikasi produk hasil pertanian yang saat ini sedang dikembangkan. Namun, mutu produk dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah perlakuan awal dan metode pengeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode perlakuan awal dan metode pengeringan serta interaksi keduanya. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan rancangan acak kelompok lengkap faktorial, yang terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah perlakuan awal; blansing pada suhu 90°C selama 6 menit (B1), blansing pada suhu 80°C selama 20 menit (B2), blansing pada suhu 90°C selama 6 menit dengan penambahan 0,2% natrium metabisulfit (B3), suhu blansing 80°C selama 20 menit dengan penambahan 0,2% natrium metabisulfit (B4) dan tanpa blansing (B5). Faktor kedua adalah metode pengeringan; pengeringan dengan sinar matahari sampai kadar air produk di bawah 12% (P1) dan pengeringan oven pada suhu 80°C selama 8 jam (P2). Data yang dihasilkan dianalisis homogenitas dengan uji Barlett, aditifitas dengan uji Tuckey, perbedaan antar perlakuan dengan analisis ragam. Selanjutnya, data dianalisis dengan perbandingan ortogonal untuk mendapatkan perlakuan terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P1B4 merupakan perlakuan terbaik dengan warna bata (2,42) aroma khas daun jeruk) (2,25), rasa pedas (2,26), rasa lebih disukai panelis (2,27), penerimaan keseluruhan disukai panelis (2,26), dan kandungan vitamin C 201,48 mg/g. Seluruh perlakuan serbuk cabai daun jeruk menghasilkan kadar air tidak melebihi batas yang dipersyaratkan SNI 01-3709-1995 dan residu sulfit pada perlakuan B3 dan B4 tidak melebihi persyaratan BPOM 2013.


Full Text:

PDF

References


Andayani, S. A., 2016. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi cabai merah. Jurnal Mimbar Agribisnis 1(3), 261-267.

Association of Official Analytical Chemicals (AOAC), 2012. Official methods of analysis of the association of official analytical chemist. Chemist Inc. Washigton DC. 1

Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI, 2013. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2013 tentang Batas Maksimum Penggunaan Bahan Tambahan pangan Pengawet. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Jakarta.

Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung, 2018. Kecamatan Panjang dalam Angka 2018. Kota Bandar Lampung.

Badan Standarisasi Nasional, 1995. SNI (Standar Nasional Indonesia) No. 01- 3709-1995. Rempah-Rempah Bubuk. Jakarta.

Dendang, N., Lahming., dan Muh, R., 2016. Pengaruh lama dan suhu pengeringan terhadap mutu bubuk cabai merah (Capsicum annum L.) dengan menggunakan cabinet dryer. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian 2(1), 30-39.

Irfan, A. M., Nunik, L., Arimansyah., dan Rasyid, A. R., 2021. Kinetika pengeringan cabai dengan perlakuan blansing suhu rendah-waktu lama. AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian 10(1), 24:35.

Khaerunnisya, N., dan Elok, R., 2019. Pengaruh metode blanching pada proses pengeringan cabai. Journal of Food and Culinary 2(1), 27-32.

Purnomo, H., dan Adiono, 2010. Ilmu Pangan. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Ramdani, H., Reki, W., dan Fachruddin, M. A., 2018. Penambahan natrium metabisulfit (Na2S2O5) terhadap vitamin C dan warna pada proses pengeringan cabai merah (Capsicum annum L.) dengan tunnel dehydrator. Jurnal Agronida 4(2), 88-97.

Ridwan, Agus A. M., dan Rita, K., 2017. Peningkatan kualitas cabai merah kering dengan perlakuan blansing dalam natrium metabisulfit. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Unsyah. 2(2): 404-415.

Sebayang, N. S. 2016. Kadar air dan dan vitamin C pada proses pembuatan tepung cabai (Capsium annum L). Jurnal Biotik 4(2), 100-110.

Setiawan, E., 2014. Uji kinerja pengering tipe efek rumah kaca dengan penambahan kipas untuk pengeringan cabai merah (Capsicum annum L.). [Skripsi]. Universitas Kuala Darrusalam Banda Aceh.

Setyaningsih, D., Anton, A., dan Maya, P. S. 2010. Analisis Sensori untuk Industri Pangan dan Agro. Institut Pertanian Bogor Press. Bogor.

Simanjuntak, T. O., Yeni, M., dan Fathul, Y. 2021. Komponen kimia minyak atsiri daun jeruk purut (Citrus hystrix) dan bioaktivitasnya terhadap bakteri Salmonella typhi. Jurnal Ilmiah Cendekia Eksakta 6(1), 49-56.




DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jab.v2i1.7227

Refbacks

  • There are currently no refbacks.