SOSIALISASI TEKNOLOGI TABULAMPOT TANAMAN JAMBU DALAM RANGKA MENINGKATKAN SUSTAINABILITY KETERSEDIAAN PANGAN PADA KELOMPOK MASYARAKAT DI HANURA – PESAWARAN

Abstract

Salah satu justifikasi membangun kreativitas pemanfaatan TABULAMPOT (tanaman buah dalam pot) pada masyarakat di Desa Hanura adalah untuk meningkatkan konsumsi pangan yang bersumber dari buah dengan prinsip bergizi, berimbang, dan sehat serta memanfaatkan pekarangan rumah, sehingga pertanian organik juga dapat diterapkan pada masyarakat Desa Hanura dengan tujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar terhindar dari virus dan bergaya hidup sehat dengan mengkonsumsi buah.

Tujuan kegiatan pengabdian adalah memperkenalkan dan mempraktekkan penanaman berbagai macam jenis tanaman jambu dalam pot untuk masyarakat Desa Hanura sehingga dapat memanfaatkan pekarangan rumah lebih efisien. Sosialisasi ini diharapkan dapat dipraktekkan di pekarangan peserta pelatihan sehingga tercapai penghijauan yang berkelanjutan. Pemanfaatan pekarangan dengan menanam buah dalam pot dapat dilakukan untuk pemenuh kebutuhan rumah tangga pemiliknya. Disamping itu menanam buah di pekarangan dapat melestarikan lingkungan karena oksigen yang dihasilkan tanaman tersebut.

Rangkaian kegiatan pengabdian yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut: persiapan bahan dan alat pengabdian, koordinasi strategi waktu ke lokasi pengabdian, penyemaian dan pemeliharaan, pemindahan benih ke polibag dan aklimatisasi, survey ke Desa Hanura dan pengurusan administrasi, pelaksanaan pelatihan dan pembuatan laporan.

Pemberdayaan masyarakat yang akan dilakukan adalah dapat meningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Desa Hanura dalam budidaya             tanaman buah dalam pot (TABULAMPOT) dengan memanfaatan lahan pekarangan di sekitar rumah serta membangun kreativitas ibu-ibu rumah tangga di Desa Hanura.

Masyarakat Desa Hanura memiliki peluang untuk melakukan wirausaha tabulampot karena Desa Hanura merupakan Desa yang berbatasan denga Kota Bandar Lampung yang merupakan Kota yang banyaknya perumahan dan perkantoran  sehingga Desa Hanura berpotensi menjadi sasaran untuk penjualan tabulampot. Kegiatan penyuluhan dan praktik berjalan dengan lancar, diskusi pada saat kegiatan berlangsung sangat baik dan interaktif, masing-masing peserta aktif mengajukan pertanyaan seputar budidaya dan wirausaha tabulampot. Untuk mendapatkan tabulampot yang berbuah lebat atau berproduksi baik, tidak boleh menggunakan stek atau bibit yang berasal dari tanaman yang belum pernah berbuah.