KARAKTERISTIK BIODEGRADABLE FILM BERBASIS SERAT SELULOSA ECENG GONDOK (Eichhornia Crassipes (Mart.) Solms) DENGAN PENAMBAHAN GLISEROL DAN CARBOXY METHYL CELLULOSE (CMC) CHARACTERISTICS OF BIODEGRADABLE FILM BASED ON CELLULOSE FIBER HYACINTH (Eichhornia Crassipes (Mart.) Solms) WITH ADDITION OF GLYCEROL AND CARBOXY METHYL CELLULOSE (CMC)
DOI:
https://doi.org/10.23960/jab.v3i1.8801
Abstract View: 1077
Abstract
Hyacinth contains 60% cellulose which can be used as raw material for making biodegradable film. This study aims to determine the addition of glycerol and CMC concentrations to the biodegradable film characteristics of hyacinth cellulose fibers and to obtain the best treatment according to the Japanese Industrial Standard (JIS). This study was conducted with three repetitions and selected samples with the best visual appearance. The treatment consists of a combination of glycerol and CMC concentrations, namely P1 (0.5%:2%), P2 (0.5%:2.5%), P3 (0.5%:3%), P4 (1%:2%), P5 (1%:2.5%), P6 (1%:3%), P7 (1.5%:2%), P8 (1.5%:2.5%), P9 (1.5%:3%). Data collection is carried out triplo for parameters of tensile strength, percent elongation, thickness, and symplo for parameters of water vapor transmission rate (WVTR). Biodegradable film resistance test data at room temperature and biodegradability tests are presented in the form of drawings. The data of all parameters are analyzed and discussed descriptively. The addition of glycerol concentration increases tensile strength, percent elongation, and water vapor transmission rate (WVTR), and causes no tendency toward thickness. The addition of CMC concentration increases thickness, decreases tensile strength and water vapor transmission rate (WVTR), and causes no tendency towards percent elongation. The best results were obtained at P7 (1.5%:2%) for tensile strength parameters with values of 191.917 MPa, and at P3 (0.5%:3%) for thickness parameters and water vapor transmission rate (WVTR) with values of 0.172 and 3.438 g/m2/24 hours (WVTR). Biodegradable film decomposes in 21 days by biodegradability test.
Downloads
References
Afriadi, Z., 2019. Gambaran pengelolaan sampah rumah tangga melalui bank sampah di kota pekanbaru. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes 10(2), 160–162.
Ahmed, A. F., dan Moahmed A. A. N., 2012. Pretreatment and enzymic saccharification of waterhyacinth cellulose. Carbohydrate Polymers 87, 2109-2113.
Akbar, F., Anita, Z dan Harahap, H., 2013. Pengaruh waktu simpan film plastik biodegradasi dari pati kulit singkong terhadap sifat mekanikalnya. Jurnal Teknik Kimia Universitas Sumatera Utara 2(2), 11-15.
Anggraini, F, 2019. Karakteristik Biodegradable Film Berbasis Ampas Tebu (Saccharum officinarum L.) dengan Penambahan Gliserol dan Carboxy Methyl Cellulose (CMC). [Skripsi]. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Apriyani, M., dan Sedyadi, E., 2015. Sintesis dan karakterisasi plastik biodegradable dari pati onggok singkong dan ekstrak lidah buaya (aloe vera) dengan plasticizer gliserol. Jurnal Sains Dasar 4(2), 145-152.
ASTM., 1983. Annual Book of ASTM Standard. American Society for Testing and Material, Philadelphia.
ASTM, 1997. Annual Book of ASTM Standard. American Society for Testing and Material, Philadelphia.
Bourtoom, T., 2007. Plasticizer effect on the properties of biodegradable blend films from rice starch-chitosan. Songklanakarin Journal of Science and Technology 30(1), 149-155.
Coniwanti, P., Linda, L., dan Mardiyah, R. A., 2014. Pembuatan film plastik biodegradabel dari pati jagung dengan penambahan kitosan dan pemlastis gliserol. Jurnal Teknik Kimia 20(4), 2230.
Dewi, R., Rahmi dan Nasrun., 2021. Perbaikan sifat mekanik dan laju transmisi uap air edible film bioplastik menggunakan minyak sawit dan plasticizer gliserol berbasis pati sagu. Jurnal teknologi kimia UNIMAL 10(1), 61-67.
Fransisca, D., Zulferiyenni dan Susilawati., 2013. Pengaruh konsentrasi tapioka terhadap sifat fisik biodegradable film dari komposit selulosa nanas. Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian 18(2), 196-205.
Gozali, T., Willy, P. W., dan Iqbal, R., 2020. Pengaruh konsentrasi CMC dan konsentrasi gliserol terhadap karakteristik edible packaging kopi instan dari pati kacang hijau (vigna radiatal.). Pasundan Food Technology Journal (PFTJ) 7(1), 1-9.
Hamzah, F. H., Fitra, F. S., Dewi, F.A., dan Angga, P., 2021. Effect of the glycerol addition on the physical characteristics of biodegradable plastic made from oil palm empty fruit bunch. Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri 10(3), 239-248.
Hardjono., Suharti, P. H., Permatasari, D. A., dan Sari, V. A., 2016. Pengaruh penambahan asam sitrat terhadap karakteristik film plastik biodegradable dari pati kulit pisang kepok (musa acuminata balbisiana colla). JBAT 5(1), 22-28.
Hidayat, M. K., Latifah., dan Sri, M. R., 2013. Penggunaan carboxy methyl cellulose dan gliserol pada pembuatan plastik biodegradable pati gembili. Indonesian Journal of Chemical Science 2(3), 253-258.
Hidayati, S. Zuidar, A. S. dan Ardiani, A., 2015. Aplikasi sorbitol pada produksi biodegradable film dari nata de cassava. Jurnal Reaktor 15(3), 196-20.
Hidayati, S., Zulferiyenni., dan Satyajaya, W., 2019. Optimasi pembuatan biodegradable film dari selulosa limbah padat rumput laut (Eucheuma cottonii) dengan penambahan gliserol, kitosan, CMC dan tapioka. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 22(2), 340-354.
Huri, D., dan Nisa, F. C., 2014. Pengaruh konsentrasi gliserol dan ekstrak ampas kulit apel terhadap karakteristik fisik dan kimia edible film. Jurnal Pangan Dan Agroindustri 2(3), 29–40.
Inayati., Pamungkas, D.J., dan Matovanni, M.P.N., 2019. Effect of glycerol concentration on mechanical characteristics of biodegradable plastic from rice straw cellulose. AIP Conference Proceedings. p. 030110.
Jacoeb, A. M., Roni, N., dan Siluh, P. S., 2014. Pembuatan Edible film dari pati buah lindur dengan penambahan gliserol dan karaginan. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 17(1), 14-21.
Kalsum, U., Robiah., dan Yokasari., 2020. Pembuatan bioplastik dari ampas tahu dan ampas tebu dengan pengaruh penambahan gliserol dan tepung meizena. Distilasi 5(2), 34-37.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)., 2021. Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN). Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Indonesia.
Khoramnejadian, S., 2011. Converting nonbiodegradable plastic to biodegradable plastic by using natural polymer to help environment conservation. Journal of Food, Agriculture and Environment 9(2), 477–479.
Ma‘arif, L., Fitrass, U., dan Sedyadi, E., 2020. Bioplastic biodegradation based on ganyong umbi states with addition of sorbitol and CMC (Carboxy Methil Cellulose) in soil media. Proceeding International Conference on Science and Engineering, pp. 429-435.
Mukhlisien., Suhendrayatna., Mohd, M., dan Hasnil, A., 2021. Kajian Pembuatan film plastik biodegradable dari ekstrak bonggol jagung. Jurnal inovasi ramah lingkungan (JIRL) 2(1), 15-19.
Mustafa, R., Fajar, R., dan Raswen, E., 2017. Pemanfaatan kitosan sebagai bahan dasar pembuatan edible film dari pati ubi jalar kuning, Artikel Faperta 4(2), 5-6.
Namet, N. T., Soso, V.M. dan Lazic, V.L., 2010. Effect of glycerol content and pH value of film-forming solution on the functional properties of protein-based edible films. APTEFF 41, 57-67.
Ningsih, E. P., Dahlena, A., dan Sumardi., 2019. Pengaruh penambahan carboxy methyl cellulose (CMC) terhadap karakteristik bioplastik dari pati ubi nagara (Ipomoea batatas. L). Indonesian Journal of Chemical Research 7(1), 77-85.
Nurfauzi, S., Sutan, S. M., Argo, B. D., dan Djoyowasito, G., 2018. Pengaruh konsentrasi CMC dan suhu pengeringan terhadap sifat mekanik dan sifat degradasi pada plastik biodegradable berbasis tepung jagung. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem 6(1), 90-99.
Nurindra, A. P., Alamsjah, M. A., dan Sudarno., 2015. Karakteristik edible film dari pati propagul mangrove lindur (Bruguiera gymnorrhiza) dengan penambahan Carboxy Methyl Cellulose (CMC) sebagai pemlastis. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan 7(2), 125-132.
Pratiwi, D., 2016. Pemanfaatan selulosa dari limbah jerami padi (Oryza sativa) sebagai bahan bioplastik. Jurnal IJPST 3(3), 83-91.
Putri, D. A., Desi, S., dan Tias, A., 2019. Analisis penambahan carboxymethyl cellulose terhadap edible film pati umbi garut sebagai pengemas buah strawberry. Jurnal Riset Sains dan Teknologi 3(2), 77-83.
Satriyo., 2012. Kajian Penambahan Chitosan, Gliserol, dan Carboxy Methyl Cellulose terhadap Karakteristik Biodegradable Film dari Bahan Komposit Selulosa Nanas. [Skripsi]. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Sudaryati, H. P., Mulyani, S. T., dan Hansyah, E.. R., 2010. Physical and mechanical properties of edible film from porang (Amorphopallus oncophyllus) flour and carboxymethil-cellulose. Jurnal Teknologi Pertanian 11(30), 196-201.
Zulferiyenni, Hanum, T., dan Suharyono, A.S., 2004. Pemurnian selulosa nanas untuk bahan dasar pembuatan film selulosa. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan 4(1), 55-62.
Zulferiyenni dan Hidayati S., 2016. Sifat kimia limbah padat rumput laut hasil pemurnian menggunakan H2O2 dan NaOH. Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Lampung, pp.141-148).
