Peningkatan Kualitas Dan Produk Tanaman Agroforestry Berbasis Masyarakat

Authors

  • Gunardi Djoko Winarno (SCOPUS ID: 57214108547) Department of Forestry, Faculty of Agriculture, University of Lampung, Indonesia
  • Sugeng Prayitno Harianto Jurusan, Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Slamet Budi Yuwono Jurusan, Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Rahmat Safe'i Jurusan, Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Arief Darmawan Jurusan, Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Samsul Bakri Jurusan, Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Christine Wulandari Jurusan, Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Bainah Sari Dewi Jurusan, Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Hari Kaskoyo Jurusan, Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Indra Gumay Febryano Jurusan, Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Ceng Asmarahman Jurusan, Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Rudi Hilmanto Jurusan, Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Duryat Jurusan, Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Wahyu Hidayat Jurusan, Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
  • Sahda Salsabila Jurusan Manajemen Sumberdaya Air, Fakultas Perikanan, Unversitas Jendral Soedirman

DOI:

https://doi.org/10.23960/rdj.v4i2.11975
Abstract View: 6

Abstract

Peningkatan kualitas dan produk tanaman agroforestry sangat penting dilakukan untuk meningkatkan harga jual dan pemanfaatan ruang yang lebih efisien.  Umumnya produk agroforestry tidak disematkan nama produknya sehingga pembeli tidak mendapat kepuasan dan harapan.  Kondisi ini terjadi seperti halnya buah MPTS yang tidak ada namanya dari suatu varitas MPTS, sehingga harga jualnya sangat rendah.  Para petani perlu dibina dalam pemberian nama suatu produk sehingga konsumen akan percaya dan yakin kualitas dari buah MPTS.  Disisi lain pemanfaatan lahan masih kurang efisien terutama pada lahan permukaan tanah.  Beberapa lahan garapan tumbuh gulma yang dapat menyebabkan menurunnya produksi kebun.  Pengabdian ini dilaksanakan di area kelola Sistem Hutan Kemasyarakatan (SHK) Lestari terhadap kepala keluarga yang menggarap lahan di dalam kawasan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman  (Tahura WAR). Petani setuju bahwa kualitas bibit dan pemberian nama atau merk sebagai jaminan kualias produk adalah penting untuk peningkatan nilai penjualan produk agroforestry.  Secara teknis mereka setuju jika pembatasan jumlah pohon dan pemupukan itu penting dilakukan untuk meningkatkan produksi agroforestry. Mereka menganggap bahwa tidak semua satwa liar mengganggu tanaman.  Adapun organisasi dan keamanan adalah penting dilakukan untuk memberikan jaminan keberhasilan panen dan ketenangan dalam bekerja di lahan garapan mereka hingga masa depan.

Kata kunci : Kualitas, produk,  tanaman agroforestry

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2025-11-23

How to Cite

Winarno, G. D. ., Harianto, S. P., Yuwono, S. B. ., Safe’i, R., Darmawan, A., Bakri, S. ., Wulandari, C., Dewi, B. S., Kaskoyo, H., Febryano, I. G., Asmarahman, C., Hilmanto, R., Duryat, Hidayat, W., & Salsabila, S. (2025). Peningkatan Kualitas Dan Produk Tanaman Agroforestry Berbasis Masyarakat. Repong Damar: Jurnal Pengabdian Kehutanan Dan Lingkungan, 4(2), 110–124. https://doi.org/10.23960/rdj.v4i2.11975

Issue

Section

Articles