Pemeriksaan Glukosa Untuk Pencegahan Dini Diabetes Melitus Pada Guru-Guru Di SDN 2 Bukit Kemiling Permai, Bandar Lampung
DOI:
https://doi.org/10.23960/rdj.v4i2.12003
Abstract View: 0
Abstract
Diabetes Melitus Tipe 2 dan prediabetes merupakan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia, dengan prevalensi tinggi yang seringkali belum terdiagnosis, berujung pada komplikasi serius seperti penurunan produktivitas, disabilitas, dan kematian dini. Studi menunjukkan bahwa lebih dari 50% penderita DMT2 global masih belum terdiagnosis, menyoroti urgensi skrining populasi berisiko tinggi untuk intervensi preventif yang efektif. Kondisi prediabetes, sebagai tahap awal DMT2, ditandai dengan kadar glukosa darah tinggi yang belum memenuhi kriteria diabetes penuh, namun berisiko tinggi berkembang menjadi DMT2 tanpa modifikasi gaya hidup dan terapi farmakologis. Oleh karena itu, deteksi dini melalui pemeriksaan glukosa menjadi langkah krusial untuk mencegah progresivitas dan komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan skrining glukosa darah puasa sebagai upaya pencegahan dini diabetes melitus pada guru-guru di SDN 2 Bukit Kemiling Permai. Metodologi penelitian melibatkan survei cross-sectional dengan menggunakan glukometer digital, strip tes glukosa, dan lanset steril untuk pengambilan sampel darah kapiler, dengan metode Point-of-Care Testing yang memungkinkan hasil segera diperoleh. Partisipan diberikan penjelasan mengenai prosedur, tujuan skrining, dan implikasi hasil, serta konseling singkat dan rujukan ke fasilitas kesehatan jika diperlukan. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dan inferensial untuk mengidentifikasi prevalensi prediabetes dan diabetes serta faktor risiko terkait dalam populasi target. Temuan awal menunjukkan adanya prevalensi prediabetes dan DMT2 pada guru-guru yang memerlukan perhatian lebih lanjut, meskipun mayoritas guru berada dalam rentang normal. Identifikasi dini ini krusial mengingat individu dengan prediabetes memiliki peningkatan risiko signifikan untuk berkembang menjadi DMT2 dan menderita komplikasi kardiovaskular. Program skrining yang berkelanjutan, termasuk pemantauan kadar glukosa, kolesterol, dan asam urat, sangat dianjurkan sebagai bagian dari strategi pencegahan dini penyakit metabolik, mengingat sifat asimtomatik dari tahap awal diabetes dan tingginya prevalensi penyakit tidak menular di Indonesia. Deteksi dan intervensi dini dapat secara signifikan mengurangi risiko progresivitas dan komplikasi terkait
Downloads
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Repong Damar: Jurnal Pengabdian Kehutanan dan Lingkungan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.




2.jpg)
6.png)
