Pelatihan Perbenihan dan Sertifikasi Tanaman Hutan untuk pengembangan Tanaman Sengon di Desa Inten Jaya, Lebak, Banten
DOI:
https://doi.org/10.23960/rdj.v3i2.9906
Abstract
Usaha pengembangan kelas perusahaan sengon oleh Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banten memerlukan bibit sengon unggul agar menghasilkan tanaman yang berkualitas dan bernilai jual tinggi. Benih unggul dapat diperoleh melalui proses sertifikasi benih. Sertifikasi benih adalah pengujian dan pemeriksaan dalam rangka penerbitan sertifikat mutu benih yang bertujuan memberikan jaminan kualitas mutu benih yang unggul dan melindungi pengguna benih dari peredaran benih palsu atau benih yang mutunya kurang baik. Sertifikasi benih memerlukan beberapa persyaratan yang tidak mudah untuk dipenuhi karena tergantung pada kualitas benih yang dipanen dan sumber benih. Oleh karena itu, perlu diadakan pelatihan untuk petani hutan dan anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dalam memilih benih yang unggul dan berkualitas untuk ditanam. Kegiatan pelatihan dilakukan melalui penyampaian materi dengan metode ceramah dan diskusi. Sebelum dan setelah pelatihan peserta diwajibkan mengisi lembar tes dan kuisioner untuk mengukur pengetahuan peserta dan mengetahui keberhasilan pelatihan. Penggunaan benih bersertifikat sudah banyak dilakukan masyarakat, sebesar 63% diantaranya menganggap bibit memiliki pertumbuhan yang baik. Hasil pre-test dan post-test peserta pelatihan mengalami peningkatan sebesar 40,7%. Meningkatnya rata-rata nilai menunjukkan bahwa kegiatan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan peserta.
Downloads
References
Y. Hartono, S. Nurwahidah, L. Hakim, S. Mastar, A. Annas, “Analisis manajemen produksi benih padi bersertifikat pada BBI pertanian UPB Utan kabupaten sumbawa,” Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, vol. 4, no. 2, pp. 2807-6176, 2024.
M. C. Cahyaningrum, I. K. Suamba, I. G. Suryawardani, “Manajemen Produksi dan Pemasaran Benih Padi di PT Pertani (Persero) Cabang Bali,” Agribisnis dan Agrowisata, vol. 7, no.1, 2018.
V. E. Perotti, A. Moreno, “Physiological aspect of Fruit ripening,” Mitochondrion, vol. 17, pp. 1–6, 2014.
M. A. Cornelia, Wattimena, F. Latumahina, “Studi awal serangan hama dan penyakit pada tanaman kenari pada demplot sumber benih Desa Hatusua,” Jurnal Hutan Tropis, vol. 11, no. 1, pp. 2337-7771. 2023.
D.J. Sudrajat, N. Yuniarti, Nurhasybi, D. Syamsuwida, Danu, A. A. Pramono, K. P. Putri, “Bunga Rampai, Karakteristik dan Prinsip Penanganan Benih Tanaman Hutan Berwatak Intermediet dan Rekalsitran,” Bogor: IPB Pr, 2017.
E. Suita, D. Syamsuwida, “Karakteristik fisik dan metode pengujian perkecambahan benih turi (Sesbania grandiflora (L.) Pers),” Jurnal Perbenihan Tanaman Hutan, vol. 5, no. 2, pp. 125-135, 2017.
N. Yuniarti, D. F. Djaman, “Teknik pengemasan yang tepat untuk mempertahankan viabilitas benih bakau (Rhizophora apiculata) selama penyimpanan,” Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon, vol. 1, no. 6, pp. 1438-1441, 2015.
H. Krisnawati, E. Varis, M. Kallio, M. Kanninen, “Paraserienthes falcataria (L.) Nielsen: ekologi, silvikultur dan produktivitas,” Bogor: CIFOR, 2011
D. Lensari, L. Yuningsih, M.Y. Apriadha, “Pematahan Masa Dormansi Melalui Skarifikasi Dengan Perendaman Air Panas dan Dingin Terhadap Perkecambahan Benih Kaliandra (Calliandra calothyrsus),” Jurnal Hutan Tropis, vol. 11, no. 3, pp. 301-309, 2023.
S. Supardy, E. Adelina, U. Made, “Pengaruh Lama Perendaman Dan Konsentrasi Giberelin (Ga3) Terhadap Viabilitas Benih Kakao (Theobroma cacao L.),” AGROTEKBIS: JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal), vol. 4, no. 4, pp. 425-431, 2016.
M. Susanto, L. Baskorowati, “Pengaruh genetik dan lingkungan terhadap pertumbuhan sengon (Falcataria molucanna) ras lahan Jawa,” Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi, vol. 4, no. 2, pp. 35-41, 2018.