Peningkatan Daya Antagonis Jamur Endofit Cabai Merah dengan Pengayaan Media Tumbuh untuk Pengendalian Colletotrichum capsici secara In-vitro
DOI:
https://doi.org/10.23960/ja.v21i1.5651
Abstract View: 529
Abstract
Penelitian bertujuan untuk mendapatkan perlakuan terbaik untuk meningkatkan daya antagonis jamur endofit dalam mengendalikan C. capsici. Penelitian dilakukan secara eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan yang digunakan adalah senyawa asam glutamat dan hormon giberelin. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik deskriptif dan analisis ragam dan uji lanjut dengan Duncan’s New Multiple Range Test pada taraf 5%. Parameter pengamatan yaitu karakteristik jamur endofit, kecepatan pertumbuhan dan daya antagonis (kompetisi ruang tumbuh, kemampuan hiperparasitisme dan pengamatan jumlah senyawa metabolit sekunder). Hasil penelitian diperoleh pemberian senyawa asam glutamat 0,1% medium PDA adalah perlakuan terbaik dalam meningkatkan daya antagonis jamur endofit.Downloads
References
Alamsyah, A. Z., M. Ali, F. T. Cahya, S. Ahmad, R. C. D. Sumartono dan R. Oktaritie. 2017. Collegen : inovasi biocontrol agent berbahan dasar jamur endofit cabai merah sebagai antifungi Colletotrichum capsici penyebab busuk buah secara in-vitro. Laporan PKM-PE. Makassar
Alamsyah, A. Z. 2018. Uji antagonis beberapa isolat jamur endofit cabai merah terhadap Colletotrichum capsici dan kemampuannya untuk mengendalikan penyakit antraknosa pada buah cabai merah. Skripsi : Tidak dipublikasikan. Fakultas Pertanian Universitas Riau. Pekanbaru
Asniah, D. Lestari, Mariadi dan L. Darlian. 2014. Potensi cendawan endofit non-patogen asal akar tanaman cabai (Capsicum annum L.) sebagai biofungisida patogen Fusarium oxysporum. Jurnal Agriplus 24 (2) : 177-183
Baker, K. F and R. J. Cook. 1982. Biological control of plant pathogen. The American Pythopathology Society. Minnesssota Fravel
Berlian, I., B. Setyawan dan H. Hadi. 2013. Mekanisme antagonisme Trichoderma sp. terhadap beberapa patogen tular tanah. Jurnal Warta Perkaretan 32(2). 74-82
Hardiyanti, S., B. P. W. Soekarno dan T. S. Yuliani. 2016. Kemampuan mikrob endofit dan rhizosfer tanaman karet dalam mengendalikan penyakit akar putih (Rigidoporus lignosus (Klotzsch) Imazeki). Seminar Nasional Perlindungan Tanaman Perkebunan. Bogor
Hidayat, I. M., I. Sulastrini, Y. Kusandriani dan A. H. Permadi. 2004. Lesio sebagai komponen tanggap buah 20 galur dan atau varietas cabai terhadap inokulasi Colletotrichum capsici dan Colletotrichum gloeosporioides. J. Hort. 14(3) : 161-171
Kegley, S. E., Hill, B. ., Orme, S and Choi, A. H. 2008. PAN pesticide database. Pesticide Action Network. North America (www.pesticideinfo.org)
Nielsen, T. H., C. Christophersen, U. Anthoni and J. So rensen. 1999. Viscosinamide, a new cyclic depsipeptide with surfactant and antifungal properties produced by Pseudomonas fluorescens DR54. Journal of Applied Microbiology, 86, 80–90
Santoso, S. J. dan Sumarni. 2008. Uji antagonisme mikroba filoplen terhadap Helminthosporium sorokinianum penyebab bercak daun tanaman sorgum. Jurnal Inovasi Pertanian 7(1) : 86-94
Soesanto, L. 2008. Pengantar pengendalian hayati penyakit tanaman. Rajawali Press. Jakarta
Sriyanti, N. L. G., D. N. Suprapta dan I. K. Suada. 2015. Uji keefektifan rizobakteri dalam menghambat pertumbuhan jamur Colletotrichum spp. penyebab antraknosa pada cabai merah (Capsicum annum L.). E-Jurnal Agroteknologi Tropika 4(1)
Tapwal, A., G. Thakur, S. Chandra dan T. Tyagi. 2015. In-vitro evaluation of Trichoderma species against seed borne pathogens. IJCBS Research Paper. India














